Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bekasi Kawal Kasus Pelecehan Siswa SD

Kompas.com - 19/03/2015, 02:19 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya untuk mengawal dugaan kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswi Sekolah Dasar Negeri Jatisari, Kecamatan Jatiasih.

"Kita sudah menerima pengaduan dari keluarga korban yang mengeluhkan tidak berjalannya penyelidikan terhadap kasus tersebut di kepolisian," kata anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Sanwani, di Bekasi, Rabu (18/3/2015).

Menurut dia, keluarga korban diwakili ibu kandung korban dan sejumlah keluarganya mendatangi ruang Komisi D DPRD Kota Bekasi untuk mengadukan kasus tersebut, Rabu.

Dalam audiensi itu, jajaran Komisi D DPRD Kota Bekasi telah menerima pengaduan perihal dugaan pelecehan terhadap siswi kelas III SDN 01 Jatisari berinisial CA (10) yang dilakukan wali kelasnya.

"Dugaan kasus itu diketahui orang tua korban pada 3 Maret 2015 lalu. Orangtuanya curiga karena sang anak menjadi tertutup dan lebih sering diam," katanya.

Menurut ibunya, Cucun Cunayah (30), anaknya mengalami pelecehan seksual di lingkungan sekolah dengan cara-cara yang tidak wajar.

"Ada kontak fisik antara keduanya, namun tidak sampai melakukan hubungan seksual," kata Sanwani.

Kejadian itu, kata dia, telah membuat trauma korban sehingga dikhawatirkan dapat menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.

"Pada 3 Maret lalu, keluarga sudah membuat laporan ke Mapolresta Bekasi Kota, namun menurut pengakuan keluarga korban, kasusnya hingga kini belum ada kejelasan," katanya.

Usai menerima pengaduan itu, kata dia, Komisi D akan mengklarifikasi dugaan kasus itu kepada pihak terkait dengan cara memanggil terlapor, pihak sekolah, serta Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

"Kita akan lakukan audiensi dengan pihak terkait untuk mengumpulkan bukti kuat. Kita juga akan sidak ke sekolah yang bersangkutan untuk memastikan lingkungan sekolah apakah mendukung terjadinya kasus tersebut atau tidak," katanya.

Dia menargetkan, proses penelusuran kasus itu akan berlangsung dalam sepakan ke depan.

"Bila data yang kita kumpulkan mengarah pada kasus pelecehan, kita akan dorong pihak kepolisian untuk memprioritaskan kasus ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com