Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kendala dan Solusi Dishubtrans Soal Parkir Meter

Kompas.com - 27/03/2015, 01:13 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI mengaku kesulitan dalam menerapkan Terminal Parkir Elektronik (TPE) di Ibu Kota. Pihak Dishub menilai kebiasaan warga yang parkir sembarangan sulit diubah.

"Kendala paling berarti itu, mengubah kultur atau kebiasaan masyarakat yang biasa parkir sembarangan. Jadi, kalau ada sistem (TPE), (masyarakat) akan teratur secara otomatis," kata Kepala UP Perparkiran Dishubtrans DKI, Sunardi Sinaga, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2015).

Kondisi tersebut kian diperparah dengan protes sejumlah pemilik ruko di Jl. Boulevard Raya, Rabu (25/3/2015). Namun, Sunardi menjamin telah menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kita akan mengevaluasi hal tersebut (keluhan pemilik ruko). Contohnya di Sabang (Jl. KH Agus Salim), tidak masalah tetap penuh juga (parkiran)," terang Sunardi.

Selain itu, Dishubtrans DKI juga telah menginstruksikan operator PT Mata Biru untuk membuatkan stiker khusus bagi pemilik ruko di sepanjang Jl. Boulevard Raya. Khususnya bagi ruko yang melayani makanan dan minuman.

"Nanti toko yang menyedikan layanan delivery akan diberikan perhatian khusus. Kita akan data dan minta ke operator untuk siapkan stiker khusus berlangganan (parkir)," jamin Sunardi.

Sebelumnya, UP Perparkiran Dishubtrans DKI meluncurkan 90 unit TPE disepanjang 5,6 kilometer Jl. Boulevard Raya. Lokasi tersebut merupakan yang kedua diluncurkan Dishubtrans DKI sejak peresmian program serupa di Jl. KH Agus Salim, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com