Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G: Ahok Omong Doang, Enggak kayak Jokowi

Kompas.com - 02/04/2015, 15:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, semakin buruk. Lantai tiga Blok G yang sudah dikosongkan oleh manajemen terlihat kotor.

Sementara itu, pedagang lain, yang menempati lantai dasar sampai lantai dua, hanya bisa bertahan dari kerugian yang semakin hari semakin besar akibat sedikitnya pembeli yang datang.

Di satu sisi, pedagang yang dulunya berjualan di Blok G sebagian besar memilih kembali berjualan di badan jalan, khususnya di Jalan Jati Baru X.

Pembeli yang ingin ke Blok G pun lebih tertarik untuk membeli dagangan yang dijajakan di jalan-jalan tersebut. Fasilitas dan sarana di Blok G juga kian parah.

Sarana eskalator yang sebelumnya dibangun pun tidak beroperasi lagi. Beberapa bagian dari eskalator itu juga ikut terkelupas.

Alhasil, eskalator tidak ada bedanya dengan tangga biasa. Di beberapa kios, beberapa besi penyangga yang biasa digunakan untuk menaruh barang dagangan terlihat patah.

Tidak hanya itu, di kios lainnya, besi penyangga bahkan patah sebagian dan menggantung dalam posisi mengarah ke bawah. Kondisi ini membahayakan penjual ataupun pembeli. [Baca: Ahok Mau Ratakan Pasar Blok G, Pedagang Kebingungan]

Menurut pedagang di sana, kondisi tersebut terjadi semenjak Gubernur DKI terdahulu, Joko Widodo, menjadi Presiden RI.

Menurut mereka, setelah Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI, tidak ada lagi perhatian-perhatian yang diberikan kepada pedagang di sana.

"Zamannya Pak Jokowi (sapaan Joko Widodo), seminggu sekali ada kontrol ke sini. Dilihatin satu-satu. Yang jadi masalah jualan di sini juga didengerin, enak. Kalau sekarang kan Ahok (sapaan Basuki) ngomong doang. Coba lihat, mana pernah dia ke sini," sebut Elma (46), salah seorang pedagang pakaian wanita dan anak-anak, Kamis (2/4/2015).

Elma merasa tidak ada perhatian khusus dari Basuki seperti yang Jokowi lakukan kepada para pedagang.

Malahan tiba-tiba sekarang Basuki berencana membongkar habis bangunan Pasar Blok G. Sementara itu, fasilitas lain yang dulu ikut diwacanakan, seperti jembatan penyeberangan orang dari Blok G ke Stasiun Tanah Abang dan jembatan penghubung ke Blok F, belum selesai dikerjakan.

Pedagang lain, Rusdi (55), bingung dengan kelanjutan usahanya. Jika kembali berjualan di jalan, maka dia harus menyetor sejumlah uang kepada preman-preman.

Namun kalau bertahan di Blok G, dia tidak akan mendapat keuntungan. "Di bawah harus setor Rp 50.000 ke preman, tetapi dagangannya lumayan (laku) kan. Kalau di sini sih dapat nyamannya saja, hujan enggak kehujanan, panas enggak kepanasan. Namun, dua-tiga pekan belum tentu ada yang beli," tutur Rusdi.

Penjual celana jins itu pun mengenang Blok G semasa pemerintahan Gubernur Jokowi. Saat itu, Jokowi bertindak tegas menertibkan pedagang-pedagang lain yang berjualan di badan jalan dan memasukkan pedagang ke Blok G.

Selain itu, ada juga program undian yang dibuat untuk menarik pengunjung. "Enak sekali zaman Pak Jokowi itu. Sayang sekarang sudah jadi orang penting ya. Enggak mikirin kami doang, tetapi mikirin satu Indonesia," kata Rusdi sambil tertawa kecil.

Sekitar kawasan Blok G, tepatnya kawasan Pasar Tanah Abang secara umum, sudah mulai diramaikan pedagang yang turun ke jalan untuk berjualan.

Angkutan umum pun semakin leluasa untuk mengetem di sisi-sisi jalan, baik mengarah ke stasiun maupun setelah stasiun. Lalu lintas yang sempat rapi kini malah jadi semakin runyam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com