"Enggak, kalau merakit bom, enggak mungkin. Pak Suro ini orangtua biasa," kata Daryoto di lokasi kejadian, Kamis (9/4/2015).
Suro, kata dia, juga biasa diperbantukan tenaganya untuk mengangkat barang atau mengatur perlengkapan acara yang digelar tetangganya. Salah satunya adalah hajatan sunatan yang akan berlangsung pada Minggu (12/4/2015).
Menurut Daryoto, Suro sudah cukup lama tinggal di rumah kontrakan bersama istri dan beberapa anaknya. Namun, dia mengaku tidak tahu berapa anak yang dimiliki oleh Suro karena mereka jarang membicarakan soal anak. Daryoto hanya tahu lagi bahwa jika tidak menjadi kuli, Suro membantu mengantarkan minuman ke dekat gubuk-gubuk tempat lokasi prostitusi di dekat rumahnya.
"Paling malam-malam dia anterin minuman ke tempat kelap-kelip itu. Bantu bawa berapa botol terus dikasih duit," ujar Daryoto.
Suro juga dikenal sebagai orang yang baik dan tidak ada hal yang mencurigakan. Bahkan, dia dinilai ramah dan mau berbaur dengan warga sekitar rumah kontrakannya.
Sebelumnya, warga RT 16/9, Tanah Abang, dikagetkan dengan bunyi ledakan keras, Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 14.15 WIB. Empat orang yang terluka dalam peristiwa itu diketahui masih berstatus warga sekitar. Namun, hasil pemeriksaan polisi, alamat KTP keempat korban bukan di wilayah Tanah Abang.
Empat korban atas nama Rukam (56) alias Suro, warga Ciledug, Asep (67) yang merupakan warga Kebon Kacang, Amir (30) alias Bogel warga Kebon Kacang, dan Feri (31) asal Indramayu. Saat ini, keempat korban masih dirawat intensif di RS Pelni Tanah Abang dan RS Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.