Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil Firman Dwicahyo, Pilot yang Selamat dari Kecelakaan F-16

Kompas.com - 16/04/2015, 12:59 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Letkol (Pnb) Firman Dwicahyo (41), pilot dari pesawat F-16 yang gagal lepas landas pada Kamis (16/4/2015), merupakan salah satu pilot terbaik TNI Angkatan Udara (AU). Firman kini menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 3 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, yang semua unitnya terdiri dari pesawat tempur buatan General Dinamics generasi awal dan Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Berdasarkan data dari laman resmi Lanud Roesmin Nurjadin (www.roesminnurjadin.com) dan laman Tentara Nasional Indonesia (www.tni.mil.id), Firman baru saja menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 16 pada 3 Desember 2014 lalu. Pelantikan Firman bersamaan dengan upacara peresmian dan beroperasinya Skuadron Udara 16. Skuadron tersebut bertujuan untuk mengamankan wilayah udara Indonesia.

Firman merupakan orang pertama yang dipercaya untuk memimpin satuan tempur yang menggunakan pesawat tempur Multi Role F-16 Fighting Falcon dari Amerika. Sebelum menerima jabatan di Pekanbaru, Firman telah menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 3 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, sejak Juli 2014.

Pesawat F-16 yang ada di Skuadron Udara 16, saat Firman dilantik, baru berjumlah lima unit. Adapun total pesawat hibah dari Amerika Serikat itu yang akan secara bertahap didatangkan ke Indonesia adalah 16 unit.

Firman merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1996. Sebelumnya, pria kelahiran 30 Maret 1974 di Surabaya itu juga menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, serta dinobatkan sebagai salah satu lulusan terbaik. Setelah itu, Firman pun melanjutkan pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar S-2 di University of New South Wales, Australia, pada tahun 2001.

Berbagai rekor berhasil diciptakan oleh Firman, di antaranya meraih 2.000 jam terbang dengan menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon pada 21 Agustus 2013 lalu. Saat itu, Firman masih menjabat sebagai Kasi Opslat Disops Lanud Iswahjudi.

Rekor itu ditorehkannya saat melaksanakan misi air combat manuver (ACM) di area over the field medium dengan ketinggian 15.000 kaki. Rekor yang diraih Firman dinilai oleh Komandan Wing 3 Kolonel (Pnb) Minggit Tribowo saat itu sebagai hal yang membanggakan bagi penerbang dan bagi satuan serta TNI AU. Menurut Minggit, menciptakan 2.000 jam terbang memerlukan persiapan yang baik dan matang, baik dari penerbang maupun kru di darat.

Firman masih bisa meneruskan rekor-rekornya itu setelah selamat dari pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Block 52ID nomor registrasi TS-1643 yang mengeluarkan asap hitam saat akan lepas landas dari landasan pacu Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis ini pukul 08.15 WIB. Firman berhasil keluar dan menyelamatkan diri.

"Pilot segera membatalkan lepas landas, mematikan mesin langsung, dan keluar dari kokpit. Pesawat tempur itu segera disemprot pemadam kebakaran. Sekarang sudah ditarik menuju hanggar," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com