Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Uang, Alasan 300 Petugas Dishub Tak Aktifkan Androidnya

Kompas.com - 18/04/2015, 16:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyebab 300 petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta tak menyalakan ponsel cerdas Androidnya akhirnya terkuak. Petugas-petugas itu tak memiliki uang untuk mengaktifkan paket internetnya.

Kepala Dishubtrans Benjamin Bukit menduga, para bawahannya itu tak memiliki uang karena tunjangan kerja daerah (TKD) belum cair akibat molornya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.

"Kan harus ada aktivasi internet bulanan. Karena mungkin anak-anak belum dapat TKD, jadi ada yang belum mengisi paket," kata Benjamin kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2015).

Benjamin mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Ia menyebut bahwa Ahok, sapaan Basuki, bisa memakluminya.

"Saya sudah lapor ke Pak Gubernur dan beliau memaklumi. Pimpinan-pimpinannya sih aktif. Seperti para kepala seksi, (perangkatnya) aktif. Cuma yang di lapisan bawahnya ini alasannya itu (tidak ada uang untuk mengaktifkan internet)," ujar Benjamin.

Sebagai informasi, Ahok beberapa waktu lalu mengaku menemukan 300 petugas Dishubtrans DKI yang sengaja tidak menyalakan telepon selulernya. Ia pun berang.

"Kami lihat di Smartcity kami, itu petugas 300 orang off, kurang ajar itu. Saya kan lihat Android, dan tahu posisinya kan. Ada laporan 300 orang off," kata dia di Balai Kota, Selasa (14/4/2015).

Ahok menduga, 300 anggota Dishubtrans DKI ini tidak ingin posisinya diketahui oleh dia. "Dia matiin (HP dan GPS), enggak pengin ke mana-mana. Seharusnya bisa diikutin. Begitu kamu nyalain Android, kami bisa ikutin kamu ke mana, jaga di jalan atau enggak. Nanti kami lihat saja lagilah," ujar Ahok. (Baca: 300 Petugas Tak Nyalakan Ponsel Android, Ahok Evaluasi Kadishubtrans)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com