Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Duri Kepa: Yang Bisa "Nurunin" Saya Hanya Gubernur

Kompas.com - 07/05/2015, 13:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Guji Baru di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menuntut agar Muhammadong, Lurah Duri Kepa, dicopot dari jabatannya, dalam unjuk rasa yang dilakukan pada Kamis (7/5/2015) siang. Mereka menganggap Muhammadong tidak berlaku adil karena tidak bisa memihak kepada warga soal pemilihan RW 002.

Meski demikian, Muhammadong menegaskan bahwa yang bisa menurunkan dia dari jabatan lurah hanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia pun menganggap warga tidak bisa sembarangan menuntut dia untuk turun jabatan.

"Ya enggak bisa. Kenapa harus ke sana arahnya? Ini kan cuma soal pemilihan RW. Yang bisa turunin saya cuma Gubernur," ujar Muhammadong.

Menurut Muhammadong, permasalahan yang dibawa oleh warga Guji Baru awalnya dari konflik antara warga Guji Lama dan warga Guji Baru. Warga di Guji Lama merupakan warga yang telah tinggal turun-temurun di sana. Sementara itu, warga Guji Baru, seperti diklaim Muhammadong, kebanyakan merupakan pendatang.

Di antara warga yang sudah lama tinggal di sana pernah ada kesepakatan bahwa yang bisa menjadi ketua RW ataupun perangkat warga lainnya hanya warga Guji Lama. Kesepakatan itu terus berlangsung hingga ada warga Guji Baru yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua RW 002 di wilayah tersebut.

Wilayah Guji Lama dan Guji Baru tergabung di dalam satu RW, yaitu RW 002. Kawasan yang termasuk Guji Lama adalah RT 001, 002, dan 003. Sementara itu, daerah yang disebut Guji Baru adalah RT 004, 005, 006, dan 007.

Tetua di Guji Lama menganggap apa yang dilakukan oleh warga Guji Baru, yakni mencalonkan ketua RW, tidak pantas. Sebaliknya, warga Guji Baru menganggap bahwa pencalonan ketua RW harus adil dan menaungi seluruh wilayah RW 002 sehingga calon harus berasal dari Guji Lama dan Guji Baru.

Muhammadong menilai, inti masalahnya ada di sana. Namun, dia melihat bahwa dalam unjuk rasa tadi ada koordinator aksi yang memprovokasi. Mereka menyebutkan masalah mafia tanah yang menurut Muhammadong tidak berkaitan sama sekali.

"Jangan dipelintirlah itu. Bukan masalah tanah, kok. Ini cuma soal enggak ada yang mau ngalah, mau jadi ketua RW saja," kata Muhammadong.

Sebelumnya diberitakan, Forum Komunikasi Warga Guji Baru menuntut Lurah Duri Kepa mundur dari jabatannya. Lurah dianggap tidak mampu mengakomodasi warga karena pemilihan ketua RW 002—yang seharusnya sudah selesai—kini masih belum terlaksana dan tertunda selama 10 bulan.

Selain itu, warga juga menuding bahwa ketua RW 002 sekarang, yang berasal dari Guji Lama, bekerja sama dengan Lurah untuk tidak memberi kesempatan kepada warga Guji Baru untuk maju sebagai ketua RW. Mereka pun menuding ada mafia tanah yang menghalang-halangi keinginan warga Guji Baru untuk menjadi ketua RW 002.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com