"Kayak gini kayak mau perang aja. Baru begini aja nurunin pasukan. Sudah kayak mau perang. Kamu kerja tuh ada amdalnya," teriak seorang warga RT 02 RW 04, Andri Hidayat, Kamis (28/5/2015).
Menurut Andri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah pernah berjanji kepada warga bahwa akan mengedepankan diaolog dan pertemuan. "Kenapa bawahan seperti ini. Kita enggak pernah nolak," seru Andri dengan nada tinggi.
Andri mengaku, dia masuk dalam tim perwakilan warga terkait sodetan ini. "Saya masuk tim RW 04, amdal sudah ada, saya sudah baca urutannya jelas, sosialisasi, negosiasi harga baru pengukuran dan inventarisir. Ada di RKL-nya itu. Masa sih seperti ini. Itu aja," kata dia, sebelum akhirnya ditenangkan warga lainnya.
Sebelumnya, Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Pemkot Jakarta Timur dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) kembali melakukan pengukuran tanah terkait proyek sodetan Ciliwung-KBT di wilayah Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Proses pengukuran ternyata berlangsung alot lantaran adanya protes dari warga. Situasi selama beberapa jam berlangsung memanas dengan beragam debat antarwarga dan tim pengkur sodetan. Permintaan warga untuk lebih dulu mengetahui berapa harga ganti rugi yang bakal mereka terima tidak dapat dipenuhi oleh tim pengukur. Menurut tim, harga ganti rugi baru dapat ditetapkan apabila pengukuran selesai.
Debat ini berlangsung di rumah Ketua RW 04. Warga yang diwakili Astriani dan sejumlah pengurus warga lainnya melakukan diskusi dengan Camat Jatinegara Sofian Taher, Asisten Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Timur Andriansyah, tim BPN, kepolisian, dan TNI. Hasil pertemuan, warga meminta petugas hanya mengukur bagian depan halaman rumah. Petugas diminta untuk tidak masuk ke pekarangan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.