Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau PTSP Bisa Urus Pelayanan dan Izin Semua, Masih Perlu Enggak Kantor Lurah?

Kompas.com - 29/05/2015, 15:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Selain jabatan camat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) dapat dipangkas. Syaratnya, Basuki harus dapat memastikan semua aparat daerah dapat bekerja dengan baik untuk melayani masyarakat. 

"Kita tunggu dulu saja dari kelurahan, sama kayak PTSP. Sebetulnya, kita butuh enggak PTSP di DKI? Enggak butuh," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (29/5/2015). 

Badan PTSP tidak perlu dibentuk selama semua kantor kelurahan serta kecamatan sudah mampu memberi kepuasan kepada warganya dalam hal pelayanan terpadu. Meski demikian, Basuki mengaku hal ini masih sulit untuk dicapai. Pasalnya, masih banyak oknum kelurahan yang enggan melayani warga.

Tak hanya itu, Basuki juga menemukan banyak oknum kelurahan dan kecamatan yang enggan membantu PTSP di wilayahnya masing-masing.

"Makanya, saya ciptakan BPTSP untuk melayani lurah semua. Kalau lurah enggak mau bantu ya PTSP kerjakan sendiri. Kalau PTSP bisa kerjakan semua pelayanan dan perizinan, masih perlu enggak kantor lurah? Bubarin saja kalau gitu saya bilang," kata Basuki. 

Nantinya, lanjut dia, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) PTSP di tiap wilayah dapat menjadi lurah. Sementara itu, apabila posisi camat dihapus, dapat digantikan perannya oleh asisten wali kota.

Basuki ingin mewujudkan perampingan birokrasi di Pemprov DKI. Sebagai langkah awal, ia telah memangkas 1.500 jabatan struktural di Pemprov DKI.

"Ngapain kasih gaji banyak-banyak, kalau saya bisa hemat 50 persen sampai Rp 10 triliun di DKI, banyak lho Rp 10 triliun, hampir 1 miliar dollar Amerika. Buat beli Supermi banyak tuh, ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com