Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara RA: Pelanggan SB mulai dari Pengusaha hingga Anggota Parlemen

Kompas.com - 02/06/2015, 22:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum mucikari berinisial RA, Pieter Ell, menyebut pelanggan jasa dari artis SB, yang diduga terlibat prostitusi, adalah para pengusaha hingga anggota parlemen. Meski demikian, Pieter enggan membongkar identitas pengusaha atau anggota parlemen tersebut.

Pieter hanya menyebut, salah satu pengusaha yang dikenalkan kliennya kepada SB bahkan hampir menikahi SB secara siri, tetapi urung dilaksanakan karena perbedaan keyakinan. "Pelanggannya SB pengusaha sampai pejabat anggota parlemen," kata Pieter saat menggelar konferensi pers di Gokana Teppan, Jakarta, Selasa (2/6/2015). 

Informasi ini diperoleh Pieter dari kliennya. Kepada Pieter, RA mengungkapkan, anggota parlemen yang menjadi pelanggan SB merupakan politisi di sebuah ibu kota provinsi di Pulau Jawa. SB bahkan telah beberapa kali diajak anggota parlemen itu ke luar kota.

Artis yang berprofesi sebagai penyanyi ini mematok tarif di bawah Rp 50 juta untuk kencan short time atau setiap tiga jam. RA, kata Pieter, berprofesi sebagai make-up artist bagi SB, yang meminta dicarikan pelanggan. Ia menampik bahwa RA yang menawarkan pelanggan kepada sejumlah artis.

"Anggota parlemen yang disebut RA ini juga sering berhubungan dengan RA. Dalam kasus ini, dugaan kuat, klien saya itu bukan mucikari. RA hanya membantu mencari pelanggan untuk artis dan tidak ada bargaining bagi hasil. Untuk bagi hasil, yang menetapkan artisnya," kata Pieter.

Menurut dia, RA bisa membuktikan kepada polisi, lokasi mana saja yang digunakan SB untuk memenuhi permintaan pelanggannya. Tak hanya ke luar kota, SB dan pelanggannya kerap bertemu di salah satu hotel di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Oleh karena itu, Pieter meminta polisi untuk tidak tebang pilih dalam menuntaskan masalah ini.

"Kami minta penyidik memanggil yang bersangkutan (artis SB). Supaya tidak timbul fitnah di mana-mana, ya semua pihak terkait harus dipanggil dan diperiksa, jangan tebang pilih," kata Pieter. 

Sebelumnya, Pieter mengungkap artis berinisial SB terlibat dalam prostitusi. SB dan RA sudah berteman selama 2,5 tahun dan kerap meminta dicarikan pelanggan. RA saat ini masih mendekam di tahanan Polres Metro Jakarta Selatan setelah ditangkap di sebuah hotel berbintang pada awal Mei lalu.

Diduga menjadi mucikari, RA dijerat Pasal 296 dan 506 KUHP tentang Perbuatan Pelacuran Wanita dengan ancaman penjara selama 1 tahun 4 bulan. Artis berinisial AA dan TM yang diduga terlibat prostitusi telah diperiksa kepolisian sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com