KOMPAS.com - Bentara Budaya Jakarta (BBJ) kembali menghadirkan rangkaian diskusi budaya kali ini bertajuk "500 Tahun Betawi dalam Sastra". Program ini mencoba menelusuri kembali kaitan antara sastra dan kota.
Jakarta sebagai locus sastra menarik untuk dibicarakan kembali. Program ini berusaha melacak masa-masa paling awal orang mendokumentasikan kehidupan kota mereka, dari masih bernama Kalapa kemudian Batavia hingga menjadi Jakarta pada 1940-an hingga hari ini.
"Kami juga ingin memeriksa kembali bagaimana sastra lisan di Jakarta, khususnya Betawi, berkembang mengimbangi sastra tulisan. Sementara sastra tulis terus berkembang dengan pelbagai dukungan, sastra lisan Betawi tetap bertahan dalam komunitas Betawi hingga hari ini," demikian rilis BBJ yang diterima Kompas.com.
Kelompok-kelompok seperti buleng, gambang rancag, sedikit banyak masih ditanggap saat hajatan orang Betawi. Fenomena ini selain soal daya tahan yang kuat, juga soal bagaimana sastra menjadi bagian penting dalam kehidupan orang Betawi.
Berikut rangkaian kegiatan "500 Tahun Betawi dan Sastra" di BBJ, Jl Palmerah Selatan 17, Jakarta Barat:
Diskusi Kalapa-Batavia-Jakarta (1600-1945)
Jumat (5/6/2015) pukul 14.00–18.00 WIB
Pembicara: Bondan Kanumoyoso, Ibnu Wahyudi, Dr. Mujizah
Moderator: Yahya Andi Saputra
Rangkaian diskusi ini menyoal kembali sastra sebagai dokumentasi sosial. Bagaimana sastra menulis kota dan manusianya. Tentang siapa dan bagaimana mereka menulis sastra juga menjadi bagian dari pembicaraan ini. Sebisa mungkin bagian ini melacak karya-karya sastra yang membahas kehidupan di Batavia pada masa yang paling awal yang mungkin ditemukan.
Faktanya, karya sastra yang ditulis oleh penulis yang tinggal di Batavia/Betawi kemudian berkembang sedemikian rupa. Dari yang menggunakan aksara Arab yang dikenal sebagai Arab-Melayu hingga yang menggunakan aksara Latin. Dari yang dipengaruhi kesusastraan Timur Tengah (hikayat dan syair) hingga yang mencoba menyadur dan menerjemahkan sastra Tiongkok, menyerap bentuk baru berupa roman atau novel dan puisi di masa awal abad ke-20 hingga yang menggunakan bentuk modern sepenuhnya: roman dan puisi—yang paling mutakhir: sastra blog, fiksi mini.
Peran sastrawan Peranakan Cina dan Arab harus dicatat sebagai yang penting. Warga keturunan Arab memulai penulisan sastra berbahasa Melayu-Betawi dalam aksara Arab dan pembukaan taman bacaan. Sementara warga peranakan Cina memulai penulisan dan penerbitan sastra dengan bahasa Melayu Rendah dengan dukungan kapitalisasi percetakan. Tokoh-tokoh yang bisa disebut, antara lain, Muhammad Bakir, Sapirin bin Usman, Abdullah bin Muhammad Al-Misri, Lie Kiem Hok, hingga Chairil Anwar.
Intinya Batavia atau Jakarta ditulis bukan hanya oleh penulis kelahiran setempat, orang Betawi, tetapi juga oleh penulis-penulis yang sengaja hijrah ke kota metropolitan ini untuk mengembangkan karier kepenulisan mereka.
Diskusi Betawi-Jakarta (1945-2000)
Sabtu (6/6/2015) pukul 14.00–18.00 WIB
Pembicara : Zen Hae
Moderator : Yahya Andi Saputra
Sub-sesi ini membahas sastrawan dan karya sastra yang menulis tentang Jakarta dengan berbagai soalnya, termasuk tentang orang Betawi. Di masa sebelum peran ada Aman Datuk Majoindo, sementara di zaman Jepang dan Kemerdekaan ada Chairi Anwar, M. Balfas, Pramoedya Ananta Toer, Toto Sudarto Bachtiar; pada dasawarsa 1950 ada Ajip Rosidi, Misbach Jusa Biran, S.M. Ardan, Firman Muntaco; pada dasawarsa berikutnya ada Ras Siregar yang menulis cerpen “Harmoni” yang penuh humor dan kritik sosial. Pada masa ini mulai tampak tegangan antara Jakarta sebagai kota metropolitan dengan nasib orang Betawi sebagai salah satu penghuninya.
Di saat yang sama berkembang juga musik serius dan populer yang dinamikanya kurang-lebih mirip dengan sastra. Bagaimana musisi dan penyanyi di saat itu menampilkan kembali Jakarta dengan pelbagai masalahnya. Bagaimana pula musik tradisional Betawi dan Melayu tumbuh menjadi kekuatan penting di masa ini. Tokoh yang bisa mewakili suasana ini adalah: Ismail Marzuki, Mashabi dan seterusnya.
Betawi-Jakarta 1970-2000
Pembicara : Maman S. Mahayana
Moderator : Yahya Andi Saputra
Ini adalah masa munculnya Orde Baru hingga berakhirnya rezim tersebut. Sastra Indonesia yang membahas Betawi-Jakarta sebagai tema makin beragam, baik soal isi dan sudut pandang mereka. Penerbitan buku sastra sudah jauh lebih maju, begitu juga peredarannya yang didukung oleh jaringan toko buku yang cukup baik. Bahkan, sasta menjadi bagian dari studi, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Di masa ini, di samping masih ada nama-nama lama yang tetap berkarya, seperti S.M. Ardan da Firma Muntaco, muncul penulis sastra moderns seperti Teguh Esha, Yudhistira A.N.M. Massardi. Kemudian, muncul nama-nama yang bisa digolongkan ke dalam orang Betawi yang mengalami modernisasi: Ridwan Saidi, Aba Marjani, Zeffry Alkatiri, Ben Sohib, Chairil Gibran Ramadhan dan seterusnya.
Jakarta dan Budaya Pop
Pembicara : JJ Rizal
Moderator : Yahya Andi Saputra
Di samping karya sastra yang membahas manusia dan kehidupan di Jakarta, harus dicatat juga bidang-bidang seni lain yang juga melakukan hal yang sama. Terutama musik. Secara khusus, musik karya Benyamin S. adalah contoh paling kuat dari fenomenan seniman Betawi yang mencoba memasukan kebetawian sebagai bagian dari karyanya. Bukan hanya musik tradisional Betawi, semisal gambang keromong, yang digubah ulang dengan instrumen dan interpretasi modern dan populer, tetapi juga bahasa Betawi menjadi kekuatan lain dari musik Benyamin S. Bahasa dan musik Betawi mengalami “modernisasi bentuk”, jika meminjam istilah Sanoesi Pane untuk sastra di masa 1930-an, dalam industri musik pop yang menjangkau khalayak pendengar yang luas. Bukan hanya Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga Indonesia. Bahkan, jenis musik ini diteruskan oleh generasi yang lebih kemudian.
Pementasan Kesenian Khas Betawi
Jumat (5/6/2015) pukul 19.30 WIB
Sanggar Ratnasari
Sanggar ini aktif berkesenian di tahun 1922, didirikan oleh seniman Topeng Betawi, Kisam Djiun, yang kemudian diteruskan oleh putranya Entong Kisam. Berbagai pentas baik panggung di seputar Jakarta maupun luar negeri, menjuarai beberapa festival serta menjadi narasumber sudah pernah dirasakan oleh kelompok ini, dan saat ini anggotanya sudah turun temurun. Namun yang perlu diajungi jempol adalah semangat melestarikan budaya asli Betawi tetap bergelora hingga kini.
Kojek Rap Betawi
Bernama asli Muhammad Amrullah. Berawal dari keingingan untuk melestarikan budaya Betawi yang telah mengalir dalam darahnya, ia berkreasi dengan kegemarannya terhadap musik rap dan hiphop yang kemudian dibawakan dengan gaya Betawi. Jenaka, lugas dan sarat pesan diperdengarkan lewat lagu2 yang ia bawakan. Hasil kreativitasnya membuahkan hasil, terbukti dengan berhasil memenangi sejumlah kompetisi. Hal inilah yang kemudian membuatnya serius menekuni bidang ini, profesi sekaligus melestarikan budaya Betawi. Tiga album sudah dihasilkannya yaitu solo album Betawi Punya Rapper, lalu album kompilasi Kojek & Friends dan Si Kecil untuk Bangsa yang Besar.
Sabtu, 6 Juni 2015 pukul 19.30 WIB
Sanggar Arrominia
Kelompok musik yang membawakan lagu2 melayu Betawi
Band Biang Kerok
Kelompok ini terbentuk berawal dari dukungan para pemain yang biasa manggung di hajatan yang kemudian sepakat untuk membentuk grup band BIANG KEROK. Digawangi oleh Bang Biem Benjamin (putra H. Benyamin S) kelompok ini beranggotakan Bang Biem (Vokal), Andi Sueb (Vokal), Anina Karin (Vokal) Ari Tempe (Drum), Ari Tahu (Keyboard), Yadi Rampak (Percusi), Doni Ganteng (Bass), Dul Kenari (Guitar 1), Gege Manis (Guitar 2).
Single pertamanya berjudul Batu Akik, dan dirilis bertepatan dengan satu tahun lahirnya kelompok band ini. Kelompok ini memiliki warna musik cadas yang dipadu dengan ciri khas Gambang Band Betawi. Nama Biang Kerok bukan hanya sekedar nama warisan Benyamin S, tetapi juga memiliki makna lain yaitu “Be Young Care Rock”, yang berarti sekumpulan anak muda yang memiliki kepedulian terhadap batu, oleh sebab itulah single pertama berjudul Batu Akik. Nama kelompok yang cukup unik dan kreatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.