Tetapi baru berjalan beberapa meter dari rumahnya, ia terkejut ketika melintas di depan rumah Yopita (50), tetangga sebelah rumahnya. Di bagian tengah rumah itu, Abdullah melihat api menjilat-jilat.
Abdullah panik dan berteriak meminta tolong. Tak lama, beberapa warga berdatangan dan segera berusaha masuk ke dalam rumah Yopita untuk memadamkan api.
“Pintu gerbangnya tidak terbuka. Saya dan beberapa warga masuk ke dalam rumah. Ternyata sudah ada beberapa titik api di lokasi terpisah. Kami berpikir ini bukan kebakaran biasa, tapi ada yang membakarnya karena api ada di beberapa titik berbeda,” kata Abdullah kepada Warta Kota.
Seorang warga bernama Bambang Widjanarko (50), yang pertama masuk ke dalam lingkungan rumah itu sudah punya firasat buruk telah terjadi kejahatan di rumah itu. Ketika ia menginjakkan kaki di teras depan rumah, ia hampir jatuh karena tergelincir oleh cairan darah yang tercecer di sana.
“Saya kaget kenapa ada darah tercecer seperti ini. Bermula dari teras, bekas darah it uterus terlihat sampai dalam rumah,” kata Bambang.
Warga semakin terkejut ketika mereka masuk ke dalam rumah dan menemukan seorang perempuan terkulai di lantai dengan kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal oleh kain.
Perempuan itu adalah Aryani (30), pembantu rumah tangga (PRT) rumah itu. Warga makin panik ketika melihat luka sayatan di beberapa bagian tubuh wanita itu.
“Dia dalam kondisi terlentang. Darahnya masih segar dan terus menetes. Sebagian tubuhnya juga sudah mengalami luka bakar. Dia dalam keadaan pingsan ketika kami masuk,” kata Bambang.
Sementara warga lain mencoba memadamkan api di beberapa ruangan rumah, Bambang mencoba memanggil warga lain untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit terdekat.
Usai perempuan itu dilarikan ke rumah sakit, Bambang dan warga lain berusaha mengevakuasi barang-barang yang ada di dalam rumah. Termasuk mobil Toyota Inova warna hitam yang terpaksa harus diangkat beramai-ramai karena warga tidak menemukan kunci mobil itu. Saat itu Bambang baru terpikir, ke mana perginya anak si pembantu itu.
“Saya ingat kalau si Yani ini punya anak kecil bernama Arlinda. Saya cari di dalam rumah, ternyata dia masih tidur. Saya segera bangunkan dia dan selamatkan karena api semakin membesar.”
Meski warga sudah berupaya maksimal memadamkan api, namun apa daya kobaran api yang besar dengan titik yang terpisah di beberapa ruangan itu terlanjur melalap sebagian besar bangunan rumah.
Api benar-benar bisa dipadamkan setelah 16 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi, sejam kemudian.
Asmara