Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Gas "Terbang" seperti Roket lalu Jatuh di Rumah Warga

Kompas.com - 27/06/2015, 17:09 WIB
Pada kesempatan itu, Muhammad Sidik (40) menduga tabung miliknya bisa melayang karena tingginya tekanan dari tabung itu. Sejak menjadi tukang balon tahun 2008 lalu, Sidik tidak pernah mengisi tabung di tempat isi ulang gas, tetapi mengisi sendiri dengan bahan sederhana, yakni kertas aluminium foil bekas bungkus rokok dan air secukupnya.

Sidik beralasan, mengisi gas di tempat isi ulang lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan sederhana itu. Di tempat isi ulang, ia perlu mengeluarkan uang Rp 500.000 untuk mengisi gas, sedangkan membeli kertas aluminium foil di pengepul barang bekas, ia hanya mengeluarkan uang Rp 140.000 per karung.

Cara membuat gas itu juga sederhana. Bermodalkan lima kepal kertas tersebut dan air secukupnya, lalu kedua bahan itu dimasukkan ke dalam tabung. Sekitar 10 menit kemudian, akan terjadi proses kimiawi. Kertasnya berubah menjadi abu, lalu airnya menguap menjadi gas. "Gas inilah yang membuat balon melayang," ujarnya.

Sidik mengaku baru pertama kali mengalami hal ini. Dia sempat terheran karena setiap mengisi balon, selalu memasukkan tabung itu ke dalam empat ban mobil bekas. Dia sengaja memasang ban bekas untuk mengurangi hawa panas yang timbul dari proses kimiawi.

"Setiap gasnya diisi ulang, tabungnya pasti terasa panas akibat percampuran kertas aluminium dan air. Makanya, untuk menurunkan hawa panas itu, saya gunakan ban mobil bekas," kata dia.

"Kalau tidak ada ban bekas, bisa saja tabung itu meledak dan melukai warga," katanya.

Akibat insiden ini, Sidik bakal tanggung jawab dengan memperbaiki kanopi dan lantai milik Suryono. "Pak Suryono tidak mau dikasih uang ganti rugi, tetapi dia mau dibikin yang baru kanopinya," katanya.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondokgede Ajun Komisaris Ardiyan Yudo mengatakan, pihaknya telah memeriksa Hardi, Sidik, dan beberapa saksi di lokasi kejadian. Diduga, tabung itu melayang karena tingginya tekanan angin sehingga saat dibuka tabung itu melayang.

Menurut Yudo, kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sidik telah bersedia mengganti kanopi dan lantai milik Suryono yang rusak akibat terjangan tabung gas miliknya. "Diperkirakan nilai kerusakan itu mencapai Rp 3 jutaan," kata Yudo.

Selain diselesaikan dengan kekeluargaan, kata Yudo, Hardi tidak bisa dikenakan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan orang lain terluka. Sebab, tidak ada korban luka dan jiwa dari insiden ini. "Tidak ada korban, tetapi hanya kanopi yang rusak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com