Sidik beralasan, mengisi gas di tempat isi ulang lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan sederhana itu. Di tempat isi ulang, ia perlu mengeluarkan uang Rp 500.000 untuk mengisi gas, sedangkan membeli kertas aluminium foil di pengepul barang bekas, ia hanya mengeluarkan uang Rp 140.000 per karung.
Cara membuat gas itu juga sederhana. Bermodalkan lima kepal kertas tersebut dan air secukupnya, lalu kedua bahan itu dimasukkan ke dalam tabung. Sekitar 10 menit kemudian, akan terjadi proses kimiawi. Kertasnya berubah menjadi abu, lalu airnya menguap menjadi gas. "Gas inilah yang membuat balon melayang," ujarnya.
Sidik mengaku baru pertama kali mengalami hal ini. Dia sempat terheran karena setiap mengisi balon, selalu memasukkan tabung itu ke dalam empat ban mobil bekas. Dia sengaja memasang ban bekas untuk mengurangi hawa panas yang timbul dari proses kimiawi.
"Setiap gasnya diisi ulang, tabungnya pasti terasa panas akibat percampuran kertas aluminium dan air. Makanya, untuk menurunkan hawa panas itu, saya gunakan ban mobil bekas," kata dia.
"Kalau tidak ada ban bekas, bisa saja tabung itu meledak dan melukai warga," katanya.
Akibat insiden ini, Sidik bakal tanggung jawab dengan memperbaiki kanopi dan lantai milik Suryono. "Pak Suryono tidak mau dikasih uang ganti rugi, tetapi dia mau dibikin yang baru kanopinya," katanya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondokgede Ajun Komisaris Ardiyan Yudo mengatakan, pihaknya telah memeriksa Hardi, Sidik, dan beberapa saksi di lokasi kejadian. Diduga, tabung itu melayang karena tingginya tekanan angin sehingga saat dibuka tabung itu melayang.
Menurut Yudo, kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sidik telah bersedia mengganti kanopi dan lantai milik Suryono yang rusak akibat terjangan tabung gas miliknya. "Diperkirakan nilai kerusakan itu mencapai Rp 3 jutaan," kata Yudo.
Selain diselesaikan dengan kekeluargaan, kata Yudo, Hardi tidak bisa dikenakan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan orang lain terluka. Sebab, tidak ada korban luka dan jiwa dari insiden ini. "Tidak ada korban, tetapi hanya kanopi yang rusak," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.