Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Go-Jek karena Tarif Murah Selama Promosi

Kompas.com - 27/06/2015, 20:28 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah mahasiswa di kampus Universitas Indonesia mengaku memilih layanan Go-Jek karena tergiur tarif promo yang diberlakukan sejak awal bulan Ramadhan ini. Tarif promo itu dirasa lebih hemat dibanding tarif ojek pangkalan yang ada di kampus mereka.

"Lumayan cuma bayar Rp 10.000 sampai kosan, makanya jadi sering pakai Go-Jek. Kalau berangkat ke kampus juga jadi lebih mudah," kata Siska, mahasiswi Sastra Belanda yang tinggal di kawasan Margonda, pada Sabtu (27/6/2015) siang.

Biasanya, Siska menghabiskan sekitar Rp 20.000 seharinya untuk biaya transportasi pergi dan pulang kuliah. Namun, sejak Go-Jek memberi promo, budget biaya transportasinya bisa lebih ditekan.

Cindy, mahasiswi Sastra Indonesia di UI juga tertarik menggunakan layanan Go-Jek karena adanya promo yang tidak memberatkan kantong. Akan beda cerita bila promo tersebut tidak berlaku lagi sebab Cindy menilai tarif normal Go-Jek tanpa promo tergolong mahal, tidak seperti ojek pangkalan di UI.

"Aku pernah pesen juga Go-Jek dengan tarif normal dan itu mahalnya memang enggak ketulungan ya, kayak argo taksi. Jadi aku pikir-pikir lagi kalau mau pesen Go-Jek tanpa promo Rp 10.000 itu," ungkap Cindy, Sabtu siang.

Dari pantauan, tarif ojek pangkalan dibanding tarif promo Go-Jek memiliki selisih besar. Bila ojek pangkalan di UI rata-rata mematok tarif Rp 10.000 dari area tengah kampus menuju gerbang UI, tidak demikian dengan go-jek yang mematok Rp 10.000 hingga 25 kilometer pertama.

Namun, menurut Esti, mahasiswi Fakultas Ekonomi UI, dia mulai sering menggunakan Go-Jek karena jaminan keamanan yang ditawarkan layanan tersebut. Terlebih bila melewati kawasan-kawasan yang lengang di dalam kampus.

"Aman sih, makanya pakai Go-Jek. Tapi bukan berarti ojek pangkalan enggak aman, mereka ramah-ramah juga kok. Jaga-jaga aja, lebih percaya Go-Jek karena mereka lengkap dan jelas identitasnya," tutur Esti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com