Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Kebon Kacang, Warga Sebut PLN Tak Kooperatif

Kompas.com - 07/07/2015, 18:35 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski kebakaran di Jalan Kebon Kacang 22 RT 05/RW 03, Kelurahan Kebon Kacang, telah padam pada Selasa (7/7/2015) sore, warga kecewa terhadap pihak yang tidak kooperatif saat api belum teratasi.

"Tadi pas baru-baru kebakaran, saya telepon PLN minta aliran listrik di sekitar sini bisa dimatiin dulu, tetapi malah enggak bisa, harus ikutin prosedur katanya. Ribet," keluh Sugino, salah satu warga yang ikut membantu regu damkar memadamkan api yang berkobar sejak Selasa (7/7/2015) siang.

Api yang awalnya berasal dari salah satu kamar kos di kawasan padat penduduk itu cepat menyebar ke dua rumah yang ada di samping dan belakangnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

"Tadinya saya inisiatif nelponin PLN biar rumah lain yang listriknya nyala enggak ikut kebakar juga. Ini kan rumahnya deket-deketan," sambung pria berkacamata itu.

Rumah-rumah di kawasan itu memang berdekatan satu sama lain. Kebanyakan rumah hanya berbatas dinding tembok dengan tetangganya. Lebar jalan masuk ke kawasan itu juga hanya sekitar dua meter.

Dari pengamatan Kompas.com, sejumlah mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kebakaran juga tidak bisa langsung menjangkau titik api. Mobil-mobil yang tidak bisa masuk itu pun diparkir sekitar 300 meter dari rumah yang terbakar.

Petugas lalu mengulur selang air agar bisa mencapai lokasi kebakaran. Sekitar pukul 15.30 WIB, api sudah dapat dipadamkan meski masih menyisakan beberapa kepulan asap di atap rumah. Pukul 16.00 WIB, polisi mulai memasang garis di rumah rumah yang telah hangus dilahap api. Polisi pun masih menyelidiki pemicu kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com