Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2015, 11:03 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Safinah, ibu dari salah seorang korban kebakaran PT Mandom, Cibitung, Kabupaten Bekasi, menceritakan pengalamannya ketika melihat langsung anaknya, Ipin, yang mengalami luka bakar berat akibat kebakaran tersebut.

Ketika tubuh sang anak yang masih berusia 20 tahun itu dibawa ke RSCM untuk masuk ruangan ICU, Safinah sempat mendengar keluh kesah anaknya.

"Ma, mukaku jadi jelek Ma," ujar Safinah lirih sambil berkaca-kaca saat menuturkan kembali keluhan anaknya di RSCM, Sabtu (11/7/2015).

"Saya jawab 'tenang Nak, enggak apa-apa. Nanti kita cari obat yang paling bagus sampai sembuh'," tambahnya.

Dia mengatakan, anaknya mengalami luka bakar di bagian tangan hingga lengan. Punggungnya penuh luka bakar dan sebagian wajahnya dari kulit di bawah mata hingga rambut ikut terbakar.

Safinah mengatakan, saat tahu kebakaran terjadi di tempat kerja anaknya, dia langsung pergi untuk melihat langsung situasi di sana.

"Walau jauh sekali tempatnya, saya datengin," ujarnya.

Sewaktu anaknya masih dirawat di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata, Bekasi, dia masih bisa mendengarkan anaknya bercerita singkat mengenai kejadian kebakaran itu. Ipin mengatakan, saat kejadian, anaknya sempat tersandung dan jatuh. Teman-temannya pun ikut jatuh dan menimpa tubuhnya.

Lalu, menurut cerita Ipin, Safinah mengatakan, peristiwa jatuh itu malah menyelamatkan nyawa anaknya. Pasalnya, tepat setelah sang anak terjatuh, api yang besar muncul tepat di depannya. 

"Kata anak saya, 10 menit lagi seharusnya dia keluar pabrik untuk istirahat. Tapi sudah keburu ada ledakan. Mungkin sudah azab," ujar dia.

Kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom yang terletak di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) siang, mengakibatkan lima orang tewas mengenaskan. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen. Polisi membuka posko ante mortem di Mapolres Bekasi yang dipimpin oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com