Ketika tubuh sang anak yang masih berusia 20 tahun itu dibawa ke RSCM untuk masuk ruangan ICU, Safinah sempat mendengar keluh kesah anaknya.
"Ma, mukaku jadi jelek Ma," ujar Safinah lirih sambil berkaca-kaca saat menuturkan kembali keluhan anaknya di RSCM, Sabtu (11/7/2015).
"Saya jawab 'tenang Nak, enggak apa-apa. Nanti kita cari obat yang paling bagus sampai sembuh'," tambahnya.
Dia mengatakan, anaknya mengalami luka bakar di bagian tangan hingga lengan. Punggungnya penuh luka bakar dan sebagian wajahnya dari kulit di bawah mata hingga rambut ikut terbakar.
Safinah mengatakan, saat tahu kebakaran terjadi di tempat kerja anaknya, dia langsung pergi untuk melihat langsung situasi di sana.
"Walau jauh sekali tempatnya, saya datengin," ujarnya.
Sewaktu anaknya masih dirawat di Rumah Sakit Hermina Grand Wisata, Bekasi, dia masih bisa mendengarkan anaknya bercerita singkat mengenai kejadian kebakaran itu. Ipin mengatakan, saat kejadian, anaknya sempat tersandung dan jatuh. Teman-temannya pun ikut jatuh dan menimpa tubuhnya.
Lalu, menurut cerita Ipin, Safinah mengatakan, peristiwa jatuh itu malah menyelamatkan nyawa anaknya. Pasalnya, tepat setelah sang anak terjatuh, api yang besar muncul tepat di depannya.
"Kata anak saya, 10 menit lagi seharusnya dia keluar pabrik untuk istirahat. Tapi sudah keburu ada ledakan. Mungkin sudah azab," ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom yang terletak di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) siang, mengakibatkan lima orang tewas mengenaskan. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen. Polisi membuka posko ante mortem di Mapolres Bekasi yang dipimpin oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.