Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Semoga Jadi Haji Mabrur, Jangan Hanya "Tomat"

Kompas.com - 13/08/2015, 12:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas sebanyak 40 petugas daerah pendamping jamaah haji asal Jakarta tahun 2015. Pada sambutannya, Basuki mendoakan para pendamping itu bekerja dengan baik dan menjadi haji yang mabrur. 

"Saya harap semuanya menjadi haji yang mabrur, jangan hanya jadi 'tomat' atau tobat maksiat," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (13/8/2015). 

Pada kesempatan itu, Basuki mengeluhkan sulitnya warga untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima tersebut. Di DKI Jakarta saja, waktu tunggu untuk menunaikan ibadah haji hingga 17 tahun lamanya.

Padahal, saat menjadi Bupati Belitung Timur, waktu tunggu untuk menunaikan ibadah haji hanya 2-3 tahun. Namun, hal itu sudah tidak lagi terjadi. Sehingga ia memutuskan membuat kebijakan memberangkatkan umrah. (Baca: Ahok Minta Kemenag Batasi Jemaah yang Sudah Pernah Naik Haji)

"PNS (pegawai negeri sipil) baik Camat atau Lurah yang belum naik haji, lebih baik diikutkan dalam seleksi (pendamping jamaah haji). Bagi giliran untuk semuanya. Terus juga karena antrean kuota haji sangat lama, marbut-marbut masjid lebih baik diumrahkan saja," kata dia. 

Pria yang biasa disapa Ahok itu berencana menyampaikan unek-uneknya perihal lamanya antrean haji kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin. Ia mengimbau agar dibuat peraturan pembatasan berangkat haji.

Bagi warga yang sudah berangkat haji, lebih baik tidak berangkat haji lagi. Kuota itu sebaiknya diberikan kepada warga lain yang belum pernah menunaikan ibadah haji.

"Saya doakan bapak ibu selalu sehat dan jamaah yang diurus bapak ibu juga selalu sehat. Saya juga menyarankan agar bapak ibu tidak hanya memperhatikan kloter dari Jakarta saja, kalau ada provinsi lain yang membutuhkan bantuan, tolong dibantu juga. Sekali lagi selamat dan bisa melaksanakan tugas dengan baik," ucapnya. 

Ada sebanyak 21 anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan 19 anggota Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD). Totalnya ada 40 petugas yang berasal dari Pemprov DKI Jakarta untuk diberangkatkan haji. (Baca: Setelah Dipecat Ahok, Mantan Wali Kota Jaksel Diberangkatkan ke Mekkah)

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 32 Tahun 2015, kuota haji Provinsi DKI Jakarta tahun ini berjumlah 5.668 orang yang tergabung dalam 13 kloter. Mereka akan diberangkatkan melalui embarkasi Jakarta Pondok Gede, Jakarta Timur.

Awal pemberangkatan jamaah haji dijadwalkan tanggal 21 Agustus 2015 dan akhir masa pemulangan tanggal 12 Oktober 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com