Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deputi BNN: Freddy Budiman Bisa Mempertahankan Nyawa sampai Sekarang

Kompas.com - 28/08/2015, 13:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vonis hukuman mati terhadap bandar narkoba dianggap Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak membuat jera para pengirim barang haram tersebut. Namun, eksekusi putusanlah yang membuat jera para bandar.

Hal ini disampaikan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Pol) Dedi Fauzi El Hakim di kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/8/2015).

Menurut Dedi, selain membuat jera, eksekusi mati juga nembuat para pelaku berhenti melakukan aksinya. Namun, upaya banding atau peninjauan berkali-kali yang dilakukan para bandar tersebut menurut Dedi akhirnya tak membuat jera bandar narkoba.

Ia memberi contoh kasus Freddy Budiman. "Freddy Budiman dari tahun berapa, sampai sekarang 2015 masih bisa mempertahankan nyawanya," kata Dedi dengan nada menyindir.

Dedi berpendapat, sistem di hukum Indonesia dengan pengajuan PK berkali-kali membuat bandar narkotika punya peluang untuk mengundur eksekusi. Ini menurutnya yang membuat bandar tak jera.

Di Malaysia, kata dia, penjahat narkoba hanya butuh beberapa hari untuk dieksekusi. "Vonis mati tidak akan membuat bandar narkoba jera, tetapi eksekusi akan membuat mereka jera, bahkan berhenti," ujar Dedi.

Seperti diketahui, Freddy Budiman adalah gembong narkoba yang ditangkap tahun 2009 terkait kasus 1,4 juta pil ekstasi. Freddy sudah divonis mati oleh Mahkamah Agung. Namun ia belum menjalani eksekusi mati yang dilaksanakan di era Presiden Joko Widodo.

Sebelum dipindahkan dari tahanan Lapas Narkotika Cipinang, Freddy masih dapat mengendalikan barang haram tersebut dari balik bui. Ia juga terkenal karena kasusnya yang meminjam ruang kalapas narkotika cipinang untuk pesta narkoba dengan model dewasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com