Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kegiatan Wali Kota Diprotes DPRD DKI, Ini Tanggapan Asisten Pemerintahan

Kompas.com - 02/09/2015, 18:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan DKI Bambang Sugiono menjelaskan alasan program kegiatan wali kota hanya sekadar monitoring dan koordinasi. Bambang mengatakan, posisi wali kota di DKI Jakarta memang tidak memiliki otonomi untuk menentukan program semaunya.

"Jadi kegiatannya memang hanya koordinasi saja. Memang kalau dilihat terkesan tidak bersinggungan dengan masyarakat, padahal kalau dirinci, sebenarnya semua bersinggungan dengan kepentingan rakyat," ujar Bambang dalam rapat pembahasan KUA-PPAS di Gedung DPRD, DKI, Rabu (2/9/2015).

Bambang mengatakan, program yang bersinggungan langsung dengan kepentingan masyarakat biasanya ada dalam program dinas terkait.

Tugas wali kota adalah melakukan koordinasi dengan dinas tersebut agar program untuk wilayahnya bisa terlaksana dengan baik.

Menurut Bambang, itulah kaitan program koordinasi milik wali kota dengan program untuk masyarakat.

"Koordinasi dan monitoring itu memang tugasnya wali kota. Kalau sifatnya teknis, kami minta dinas teknis terkait. Jadi bukan artinya wali kota geser sedikit langsung pakai uang," ujar Bambang.

Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD DKI merasa kesal dengan rincian program milik para wali kota di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kekesalan itu disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 khusus bidang Pemerintahan. (Baca: Banggar DPRD DKI Malu dengan Format Program Wali Kota)

Hal ini berawal ketika para wali kota memaparkan program serta rincian kegiatan yang telah disusun untuk tahun anggaran 2016.

Hampir semua program kegiatan yang dipaparkan oleh wali kota adalah seputar kegiatan monitoring, sinkronisasi, dan evaluasi.

Salah satu contohnya adalah program di Pemerintah Kota Jakarta Pusat, yaitu "Penyelarasan dan Monitoring Kegiatan Unit Kerja Bidang Perekonimian Jakarta Pusat".

Sementara anggota Banggar menginginkan ada program yang bersinggungan langsung dengan kepentingan masyarakat.

Selain itu, Banggar juga berharap ada program unggulan yang sesuai dengan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).

"Tolok ukur kegiatan monitoring seperti ini enggak ada, Pak. Kenapa? Karena kegiatan wali kota saya catat semua nomenklaturnya hanya pemantauan, monitoring, dan evaluasi. Wali kota lakukan evaluasi saja ada biaya, hebat sekali jadi wali kota ya," ujar anggota Banggar DPRD DKI, Santoso, di Gedung DPRD DKI, Rabu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com