Hal tersebut untuk menyesuaikan dengan target pendapatan DKI yang juga diturunkan. "Belanja untuk masing masing unit SKPD itu disesuaikan dengan perubahan pendapatan. Karena pendapatan turun jadi belanja juga harus turun," ujar pimpinan Banggar DPRD Mohamad Taufik di gedung DPRD DKI, Rabu (2/9/2015).
Kemarin, Banggar dan DPRD DKI memang baru menurunkan target pendapatan untuk tahun anggaran 2016. Awalnya, target yang dibuat oleh TAPD adalah Rp 37 triliun. Namun Banggar mengajak TAPD agar realistis dan membuat ulang target pendapatan. Hal ini agar target yang diciptakan realistis dan bisa tercapai.
Taufik menjelaskan pendapatan ini lah yang akan membiayai belanja Pemprov DKI. Karena target pendapatan berkurang Rp 5 miliar, maka biaya belanja pun juga harus dikurangi untuk menyesuaikan dengan uang yang ada.
Dalam rapat lanjutan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 tadi, pihak TAPD sudah memaparkan belanja langsung yang dianggarkan di masing-masing SKPD.
Salah satunya adalah anggaran belanja langsung yang ada di Biro Umum DKI sebesar Rp 74 miliar per tahun. Isi belanja langsung itu meliputi perawatan gedung Balai Kota hingga rumah dinas. Anggaran tersebut pun akan kembali disesuaikan mengikuti perubahan target pendapatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.