"Kalau saya yang maju jadi gubernur, Ahok kalah karena Ahok udah enggak PD (percaya diri) sejak awal," ujar Taufik sambil tertawa kecil di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (7/9/2015).
Taufik kembali merujuk pada perubahan revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). [Baca: Taufik Tanya Rencana Pemprov DKI Revisi UU agar Gubernur Dipilih Presiden]
Menurut Taufik, pencantuman revisi undang-undang tersebut dalam program kegiatan Pemerintah Provinsi DKI merupakan bukti bahwa Ahok sudah mempersiapkan pencalonan dirinya.
"Sudah dari Januari loh mereka urus perubahan UU itu. Saya kira orang pemda pasti disuruh Ahok agar gubernur dipilih Presiden. Punya pikiran seperti itu saja sudah mencederai demokrasi loh," ujar Taufik. [Baca: Taufik Masih Penasaran soal Revisi UU bahwa Gubernur DKI Dipilih Presiden]
Sebelumnya, Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dikabarkan akan menjadi calon gubernur dari Partai Gerindra. Desas-desus rencana pengusungan Sandiaga berawal dari pernyataan salah seorang petinggi Partai Gerindra, Edhy Prabowo, pada pekan lalu.
Saat itu, ia menyebut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut merupakan salah satu kandidat potensial untuk maju dalam pilkada DKI untuk tahun 2017.
Akhir pekan lalu, sejumlah gambar muncul di media sosial dengan menunjukkan bahwa Sandiaga akan maju dengan didampingi petinggi PKS DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.