Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKS DPRD Sebut Pilpres 2014 Sebabkan Penyerapan Rendah Pemprov DKI

Kompas.com - 15/09/2015, 12:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI berpendapat, perhelatan Pemilu Presiden 2014 lalu secara tidak langsung menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI.

Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian pandangan fraksi terhadap pidato Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tentang raperda laporan pertanggungjawaban tahun anggaran 2014.

"Tahun 2014 yang merupakan pemilihan umum dan pemilihan presiden juga memberi pengaruh terhadap kinerja aparatur birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta," ujar anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Ahmad Yani, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (15/9/2015).

"Naiknya Bapak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Plt Gubernur akibat keikusertaan Bapak Joko Widodo dalam pemilihan presiden rupanya tidak mampu menjaga stabilitas ritme kerja dari aparatur birokrasi," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, setelah menjabat sebagai Plt, Basuki memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dibandingkan dengan Joko Widodo.

Perbedaan gaya kepemimpinan ini, kata Ahmad, berdampak besar terhadap penyerapan belanja daerah tahun anggaran 2014 yang sangat rendah. Hal ini karena Basuki dinilai tidak meneruskan program-program yang dibuat oleh Jokowi.

Ahmad mewakili Fraksi PKS pun mengingatkan bahwa Basuki dipilih warga DKI Jakarta sebagai wakil gubernur. Basuki pun dipilih berbarengan dengan Jokowi yang menjadi pasangannya dulu.

Karena itu, janji-janji politik waktu Jokowi masih menjabat sebagai gubernur harus diteruskan oleh Basuki. Beberapa janji Jokowi yang harus diteruskan Basuki, kata Ahmad, adalah janji pembangunan kampung deret dan janji pemberian kompensasi bagi warga Kampung Pulo.

"Yang perlu diperhatikan pula adalah bahwa Bapak Joko Widodo terpilih sebagai gubernur di tahun 2012 dalam satu paket dengan Bapak Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Karena itu, janji-janji kampanye Bapak Joko Widodo harus dilanjutkan dan dipenuhi oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama yang sekarang menjadi gubernur," ujar Ahmad.

"Rencana pembangunan kampung deret dan kompensasi bagi warga Kampung Pulo adalah contoh janji kampanye Bapak Joko Widodo yang harus dituntaskan oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com