Dalam penyelidikan kali ini, polisi memiliki dua pendekatan penyelidikan. "Ada dua cara, pertama induktif yakni jenis senjata, jarak tembak, kemungkinan CCTV di sana dan IT," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Tahap kedua yakni secara deduktif. Polisi memetakan sejumlah permasalahan di Kementerian ESDM tersebut. (Baca: Ruang Stafsus Menteri ESDM Diduga Ditembak dari Dalam Mobil)
"Kita akan mapping apakah terkait masalah kementerian atau yang lain-lain. Kita akan mapping siapa saja yang tidak nyaman dengan kebijakan itu," kata Tito.
Dari data hasil pemeriksaan lubang pada kaca itu, disimpulkan pula bahwa peluru datang dari arah jalan layang non tol (JLNT) Casablanca.
Adapun, jarak tembaknya, yakni 35,830 meter, bukan 40 meter seperti yang beredar sebelumnya.
Selain itu, proyektil yang ditemukan, yakni seberat 8 gram, telah disimpulkan bahwa peluru dilepaskan dari senjata api rakitan dengan laras kaliber sepanjang 9 mm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.