Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengurus Kopaja soal Sopir Ugal-ugalan Penyebab Kecelakaan Maut di Buncit

Kompas.com - 17/09/2015, 14:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan di Jalan Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015), menerobos jalur transjakarta sehingga menyebabkan kecelakaan maut. Hal itu menunjukkan masih adanya sopir yang melanggar aturan lalu lintas.

Ketua Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Nanang Basuki mengatakan, pihaknya telah sering melakukan sosialisasi kepada pengemudinya untuk mematuhi aturan lalu lintas.

Karena itu, seharusnya, menurut dia, tidak ada lagi sopir yang melanggar aturan, apalagi menerobos jalur transjakarta. (Baca: Kopaja Maut di Jalur Transjakarta)

Ia pun menilai, sopir yang menabrak sejumlah kendaraan di Warung Buncit itu hanyalah oknum. Ia berjanji untuk mengontrol kembali keberadaan oknum sopir tembak.

"Kejadian kemarin itu (sopirnya) hanya oknum saja. Kami sudah sering sosialisasi agar mematuhi peraturan, termasuk masuk ke busway," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Menurut dia, sosialisasi kepada para sopir penting dilakukan. Sebab, dampak bila terjadi kecelakaan dari pelanggaran aturan sangat merugikan, misalnya mengakibatkan hilangnya nyawa atau pengandangan unit bus yang harus ditebus dengan nilai yang tinggi. (Baca: Sopir Kopaja yang Tewaskan Suami-Istri di Buncit Jadi Tersangka)

Saat ini, bus kopaja 612 bernomor polisi B 7664 RW yang menyebabkan kecelakaan kemarin telah dikandangkan.

Sementara itu, sopirnya, Budi Wahyono (26), telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Nanang pun mengaku memasrahkan proses hukum tersebut kepada kepolisian.

Untuk perizinan trayek, pihak Kopaja juga menyerahkannya kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Ia juga berharap agar integrasi Kopaja dan PT Transportasi Jakarta bisa dipercepat.

Sebab, dengan begitu, pembayaran upah sopir akan dilakukan per kilometer. Hal itu akan mengurangi potensi sopir mengemudi secara ugal-ugalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com