Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Dault: Segala Tantangan, Hambatan, Hambalang... Lewat!

Kompas.com - 29/09/2015, 13:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyebut penentuan maju atau tidaknya ia dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 baru akan ditentukan pada Desember mendatang. Sebab, Adhyaksa mengaku akan melihat terlebih dahulu tingkat elektabilitasnya.

Bila ternyata nantinya memiliki tingkat elektabilitas yang rendah, Adhyaksa menyatakan tidak akan maju mencalonkan diri walaupun sekadar menjadi calon wakil dari salah satu kandidat. 

Ia pun tidak akan mempermasalahkan apabila nantinya orang-orang yang saat ini telah menyatakan mendukungnya mengalihkan dukungannya kepada calon lain.

"Saya enggak mau tanggung-tanggung. Kalau elektabilitas rendah, ngapain dipaksain," ujar dia seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Rabu (29/9/2015). (Baca: Di Hadapan Ahok, Adhyaksa Mengaku Niat "Nyagub" Bukan atas Keinginan Sendiri)

Adhyaksa menyatakan tidak akan memaksakan diri untuk maju karena merasa tidak memiliki ambisi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, ia sudah pernah menjabat sebagai menteri selama lima tahun. 

"Saya bukan mencari kekuasaan. Saya sudah lima tahun jadi menteri. Untuk apa saya sekadar mencari kekuasaan lagi. Saya sudah selesai lima tahun. Alhamdulillah, segala tantangan, hambatan, rintangan, Hambalang... lewat!" ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KNPI ini.

Kalaupun nantinya memiliki elektabilitas yang tinggi dan maju mencalonkan diri, Adhyaksa menyatakan siap bersaing secara sehat.

Ia pun berjanji tidak akan menjelek-jelekkan calon lain, tak terkecuali gubernur petahana, Ahok yang diprediksi juga akan maju.

"Saya akan menyatakan kepada Pak Gubernur, Pak, saya siap menang dengan cara baik, kalah dengan cara baik. Tetapi yang jelas, tidak boleh menjelek-jelekkan yang sedang berkuasa. Bagaimanapun juga Pak Ahok sedang berbuat yang terbaik untuk Jakarta. Terobosan-terobosan beliau di Jakarta ini menurut saya bagus. Good governance, clean governance," kata pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com