JAKARTA, KOMPAS.com - Dayu Pri Ambarita (45) dan putra bungsunya Yuel Imanuel (5), ditemukan tewas dalam aksi pembunuhan yang terjadi di rumah korban di Komplek Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Kedua korban dibantai secara sadis dengan sejumlah luka tusuk senjata tajam di bagian tubuh dan leher.
Pembunuhan terhadap Dayu dan putranya pertama kali diketahui oleh suami korban, Heno Pujoleksono (47), yang baru saja pulang bekerja dari Bintara Bekasi, sekitar pukul 17.30 WIB. Pengusaha kusen itu menemukan kondisi pagar rumah dan pintu utama tertutup, tapi tidak terkunci. Heno akhirnya menemukan istri dan anaknya sudah terbujur kaku di dalam kamar rumah.
"Ibu dan anak yang jadi korban ini ditemukan langsung oleh suami atau bapaknya pada saat pulang kerja, di kamar tidur utama. Sudah dalam keadaan meninggal dunia bersimbah darah, dengan kondisi mengalami luka tusuk di leher," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Umar Faroq, di lokasi kejadian Kamis (8/10/2015) malam.
Umar melanjutkan, Dayu mengalami tiga luka tusuk dan sejumlah luka di bagian tubuh lain akibat serangan senjata tajam. Putra bungsu ibu tiga anak itu juga mengalami luka akibat senjata tajam, namun sementara hanya pada bagian leher.
Dayu ditemukan terbaring kaku di tempat tidur sementara sang anak tergeletak di lantai. Keduanya dalam kondisi bersimbah darah.
Orang dekat
Dayu sempat terlihat masih menyuapi anak bungsu dan putra satu-satunya itu di depan rumah, sekitar pukul 14.30 WIB -15.00 WIB. Tetapi setelah itu, kedua korban masuk dan tak terlihat lagi. Sebenarnya Dayu punya tiga anak, satu kuliah di Jawa Timur dan seorang lagi belum pulang sekolah.
Adapun pembantu rumah tangga korban, menurut saksi yang telah diperiksa polisi itu, telah pulang sejak pukul 13.00 WIB. Saat itu suami korban belum pulang kerja. Sehingga, saat berlangsungnya pembunuhan Dayu hanya berdua bersama putranya di rumah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban diperkirakan tewas sekitar pukul 15.00 WIB - 16.00 WIB. Ini artinya, menurut polisi, pelaku beraksi saat jalan di depan rumah korban cukup ramai.
Siapa pelaku pembunuhan keji itu masih diselimuti misteri. Dugaan sementara adalah orang terdekat. Polisi menyimpulkan sementara kasus ini tidak terlihat seperti perampokan karena tak ada barang korban yang hilang.
Polisi telah memeriksa berapa saksi dari keluarga dan tetangga, sebanyak tiga orang. Masih diselidiki apakah warga lingkungan itu ada melihat pelaku atau orang masuk ke rumah korban saat kejadian. "Untuk yang melihat itu (ada tamu atau tidak) belum ada, masih penyelidikan," ujar Umar.
Titik terang
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krisna Murti mengatakan, tim gabungan bekerja melakukan olah TKP dan pemeriksaan jenazah korban. Tim lain pun menurutnya sedang bergerak untuk mengungkap kasus ini. "Anggota sudah bergerak malam ini semua dan bekerja, kami sudah arahkan," ujar Krisna, Kamis malam.
Krisna mengatakan, suami korban telah diperiksa atas kasus ini. Namun, ia belum menjawab pasti apakah rekan kerja suami korban juga akan diperiksa.
"Nanti kita lihat. Kalau pembunuhan itu, berangkatnya selalu ada TKP, motif, dan alibi. TKP sedang diolah, motif sedang dibongkar dan alibi orang yang terkait ini sedang dilakukan pendalaman. Kami menduga ini bukan perampokan. Apa itu, sedang dicari," ujar Krisna.
Sebelumnya, penyelidikan gabungan dari Polda Metro, Polres Jakarta Timur, Polsek Cakung, serta tim Bidokes Polda Metro dan DVI Mabes Polri, dikerahkan untuk menelusuri kasus ini. Polisi tengah mengumpulkan alat bukti dan mencari pelaku pembunuh kedua korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.