Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Jatuhnya "Crane" yang Timpa Rumah Jenderal di Kebayoran Baru

Kompas.com - 15/10/2015, 13:11 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Alat berat atau crane jatuh menimpa rumah seorang jenderal purnawirawan polisi yang berada di lokasi pembangunan jalan layang bus tansjakarta koridor XIII, Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015) sekitar pukul 01.30 WIB. Alat berat itu diduga jatuh akibat lepasnya pin lock yang ada pada crane tersebut.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengakui kejadian jatuhnya crane ini merupakan musibah.

"Crane ini sebenarnya sudah tidak ingin digunakan lagi, sedang ingin dipindahkan," kata Heru saat ditemui di lokasi kejadian. (Baca: "Crane" di Kebayoran Baru Roboh dan Timpa Rumah Jenderal)

Heru menambahkan, sebelum kejadian, crane tersebut sempat digunakan untuk mengangkat beton jalan layang dalam pembangunan jalan layang sepanjang 9,3 km.

"Kejadian crane ini jatuh saat setelah melakukan pengangkatan box girder (beton jalan layang). Crane-nya atau alat berat itu diduga pin lock-nya terlepas," kata Heru.

Setelah kejadian ini, Heru mengakui bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi bagi para pekerja dan kontraktor proyek pembangunan. Heru juga mengimbau kepada para pekerja untuk selalu hati-hati serta meningkatkan keamanan dalam pengerjaan proyek pembangunan apa pun.

"Sudah dua kali kejadian robohnya crane pada proses pembangunan, nanti kami evaluasi. Kami minta kontraktor lebih meningkatkan safety dalam pengerjaan proyek tersebut," ucap Heru.

Kejadian jatuhnya crane ini merugikan seorang jenderal purnawirawan polisi. Menurut Deputi PP Construction, Johan, pihaknya akan memberikan ganti rugi atas insiden tersebut, tetapi hingga kini besaran kerugiannya masih diperhitungkan.

Hingga saat ini, pengalihan arus juga masih terjadi bagi kendaraan yang hendak melintas di lokasi ke arah jalan parkir Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com