Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengakui kejadian jatuhnya crane ini merupakan musibah.
"Crane ini sebenarnya sudah tidak ingin digunakan lagi, sedang ingin dipindahkan," kata Heru saat ditemui di lokasi kejadian. (Baca: "Crane" di Kebayoran Baru Roboh dan Timpa Rumah Jenderal)
Heru menambahkan, sebelum kejadian, crane tersebut sempat digunakan untuk mengangkat beton jalan layang dalam pembangunan jalan layang sepanjang 9,3 km.
"Kejadian crane ini jatuh saat setelah melakukan pengangkatan box girder (beton jalan layang). Crane-nya atau alat berat itu diduga pin lock-nya terlepas," kata Heru.
Setelah kejadian ini, Heru mengakui bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi bagi para pekerja dan kontraktor proyek pembangunan. Heru juga mengimbau kepada para pekerja untuk selalu hati-hati serta meningkatkan keamanan dalam pengerjaan proyek pembangunan apa pun.
"Sudah dua kali kejadian robohnya crane pada proses pembangunan, nanti kami evaluasi. Kami minta kontraktor lebih meningkatkan safety dalam pengerjaan proyek tersebut," ucap Heru.
Kejadian jatuhnya crane ini merugikan seorang jenderal purnawirawan polisi. Menurut Deputi PP Construction, Johan, pihaknya akan memberikan ganti rugi atas insiden tersebut, tetapi hingga kini besaran kerugiannya masih diperhitungkan.
Hingga saat ini, pengalihan arus juga masih terjadi bagi kendaraan yang hendak melintas di lokasi ke arah jalan parkir Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.