Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Terima Kasih DPRD, Pembahasan KUA-PPAS Begitu Kejam

Kompas.com - 15/10/2015, 15:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyinggung soal proses pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2016 dalam acara lokakarya penanganan masalah kesejahteraan sosial orang dengan gangguan jiwa. Menurut dia, pembahasan kali ini merupakan pembahasan APBD yang paling sesuai dengan peraturan.

"Ini pertama kalinya APBD DKI disusun sesuai dengan aturan untuk tahun 2016. Terima kasih DPRD DKI, pembahasan KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara) begitu kejam, apa supaya saya enggak kepilih lagi 2017. Tetapi, saya sebenarnya punya hubungan baik dengan DPRD. Cuma di media saja suka nyela-nyela dikit," ujar Ahok di Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2015).

Ahok mengatakan, banyak anggota DPRD yang menghubunginya langsung dan memberitahunya bahwa ada pemborosan pada anggaran yang disusun oleh eksekutif.

Ahok menyampaikan hal ini dalam acara untuk menunjukkan kepada pegawai negeri sipil (PNS) untuk hati-hati menggunakan anggaran, tetapi juga tidak boleh takut mempergunakannya.

Seperti Dinas Sosial, Ahok menyuruh mereka membeli tanah di kota untuk dijadikan rumah singgah atau panti sosial. Ahok juga mengungkapkan kekecewaannya karena banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang takut membeli tanah.

Dia berharap hal itu tidak terjadi di Dinas Sosial. Rencananya, Pemerintah Provinsi DKI akan membangun panti sosial di Ciangir, Tangerang. Ahok menegaskan, pemerintah harus hadir untuk mengurus orang dengan gangguan jiwa.

"Saya percaya Tuhan izinkan orang untuk alami ini semua. Tetapi, Tuhan juga izinkan untuk temukan orang yang urusi mereka," ujar Ahok.

Ahok mengaku tidak akan setengah-setengah dalam mengurus orang dengan gangguan jiwa. Sebab, menurut dia, orang dengan gangguan jiwa sesungguhnya adalah orang yang melakukan korupsi meski percaya dengan adanya Tuhan.

"Orang yang cuma mau gaji enggak mau kerja. Itulah gangguan jiwa berat. Kenapa? Karena dia tahu dan sadar ada Pencipta, sadar ada akhirat, ada surga neraka. Kalau masih berani nyolong, jiwanya enggak connect," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com