Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Dihentikan 60 Detik, Dikira Presiden Lewat

Kompas.com - 10/11/2015, 09:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas polisi menghentikan semua kendaraan di perempatan kolong Cawang, Jatinegara, Jakarta Timur, tetapi bukan karena pejabat penting akan lewat.

Sekitar pukul 08.15, pengendara dihentikan selama satu menit. Ini adalah kegiatan mengheningkan cipta untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2015.

Pantauan Kompas.com, sekitar empat petugas polisi lalu lintas dan puluhan aparat Polsek Jatinegara langsung menstop kendaraan di tengah perempatan.

Meski lampu lalu lintas menyala hijau, semua kendaraan ke arah Kampung Melayu saat itu langsung berhenti di tengah perempatan.

Pengendara dari jalur lain di perempatan itu pun patuh, entah paham atau tidak bahwa ini kegiatan mengheningkan cipta dalam rangka Hari Pahlawan.

Tak lama berselang, sirene dari mobil polantas langsung meraung. Sirene tak berhenti berbunyi selama satu menit.

Dari tingkah lakunya, sejumlah pengendara tampak penasaran. Ada pengendara sepeda motor yang sambil berdiri melihat-lihat ke depan.

Sugi (45), sopir mikrolet di kolong Cawang, tampak tak tahu ketika ditanyai wartawan soal alasan penghentian kendaraan ini.

"Tahu enggak Pak, ini dihentikan kenapa?" tanya awak media, di kolong Cawang, Jakarta Timur, Selasa (10/11/2015).

"Enggak tahu ya, kenapa ya? Ada presiden?" tanya balik Sugi.

Saat ditanya lagi ini hari apa, Sugi mengatakan, "Ini hari Selasa."

Rupanya, Sugi tak tahu bahwa hari ini adalah peringatan Hari Pahlawan. Setelah dijelaskan, Sugi baru mengangguk paham.

Surono (51), pengojek aplikasi Grab Bike yang berada di kolong Cawang, mengaku tahu bahwa penghentian kendaraan itu dalam kegiatan Hari Pahlawan.

"Tahu, ini Hari Pahlawan. Ya, enggak apa-apa, sewa (penumpang) juga ngerti," kata Surono.

Wakapolsek Jatinegara AKP Sunaryo mengatakan, prosesi mengheningkan cipta dilakukan secara serempak.

"Ini serempak berdasarkan instruksi operator Polres Jakarta Timur. Selama 60 detik kendaraan kami hentikan," ujar Sunaryo.

Setelah mengheningkan cipta berakhir, polisi tampak bergegas mengurai kemacetan lalu lintas kendaraan. Maklum, perempatan ini terhubung dengan jalur besar, seperti Jalan MT Haryono ke arah UKI, Kampung Melayu, Kalibata, atau PGC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com