Terkait uang retribusi, Syamsu menjelaskan bahwa pihaknya sempat melakukan penarikan iuran kepada para pedagang, tetapi hanya untuk biaya kebersihan.
"Mereka dikenakan tarif, tetapi hanya bayar (pengurusan) sampah Rp 2.000 per hari," ujar pria yang masa jabatannya tinggal setahun lagi ini.
Namun, Syamsu mengatakan, iuran tidak lagi diberlakukan karena lahan dagang itu sedang diproses untuk relokasi.
"Karena (para pedagang) mau direlokasi, pihak RW sudah tidak tarik uang retribusi lagi sejak tanggal 11 kemarin," ucap lelaki paruh baya itu.
Penertiban bangunan liar di sekitar Kali Saluran Tengah ini dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir.
Menurut data Wali Kota Jakarta Timur, ada 175 pedagang yang akan ditertibkan.
Berdasarkan pandangan Kompas.com, di pasar tersebut terpajang spanduk bertuliskan "Save Pasar Kalimalang = Save Pasar Tradisional".
Pasar itu terlihat kumuh dengan gubuk-gubuk suram yang dijadikan lapak jualan. Di belakangnya terdapat Kali Saluran Tengah, yang akan dinormalisasi oleh Pemprov DKI. Sebab, saat hujan, air kali ini meluap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.