Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI Minta Polisi yang Memukul Wartawan Saat Unjuk Rasa AMP Diusut

Kompas.com - 01/12/2015, 16:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam tindakan polisi yang memukul serta mengancam beberapa jurnalis, baik lokal maupun asing, saat meliput unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (1/12/2015).

Selain itu, AJI juga meminta polisi yang berbuat kekerasan diusut dan diberi sanksi tegas.

"Peristiwa kekerasan yang dialami jurnalis itu merupakan bukti polisi belum sepenuhnya menyadari tugas jurnalis. Apa yang diliput jurnalis itu adalah fakta yang akan diberitakan ke publik. Ini jelas sebuah pelanggaran," kata Ketua AJI Indonesia Suwarjono melalui keterangannya, Selasa sore.

Suwarjono juga meminta Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti untuk mengusut polisi yang melakukan hal tersebut, baik berbuat kekerasan maupun merampas alat kerja jurnalis. (Baca: AJI: Ada Dua Wartawan Asing yang Ikut Dipukul Polisi Saat Demo AMP)

Adapun tugas jurnalis dilindungi dalam Pasal 28 E dan Pasal 28 F Perubahan II UUD 1945. Aturan turunan tentang hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik.

Sebelumnya diberitakan, dua jurnalis dari media asing ikut jadi korban tindak kekerasan oleh polisi saat meliput unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa siang. Mereka adalah Archicco Guilliano dari ABC dan Stephanie Vaessen dari Al Jazeera.

Selain itu, seorang pewarta foto dari The Jakarta Post, Nabil, juga dipukul oleh polisi dengan bambu di kakinya. (Baca: Wartawan Foto Dipukul Polisi Saat Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Papua)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek Online

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com