Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Pajak DKI Minta Imbalan Rp 500 Juta untuk Kurangi Pajak

Kompas.com - 17/12/2015, 14:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga oknum pegawai pajak DKI Jakarta yang ditangkap polisi pada Jumat (11/12/2015), menjanjikan pengurangan pajak kepada seorang wajib pajak berinisial SYP.

Untuk itu, ketiga oknum pegawai pajak DKI Jakarta ini meminta imbalan 500 juta kepada SYP. (Baca: Pegawai Pajak DKI yang Ditangkap Polisi Masuk Tim Pemeriksa Omzet Pajak)

"Para pelaku memeriksa pajak tiga hotel, sebelum terbit surat ketetapan pajak daerah (SKPD), tersangka memberitahukan dokumen hasil pajak sementara kepada SYP Rp 7 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Resrkimsus) Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Kepada SYP, tiga pegawai pajak tersebut mengaku bisa mengubah nilai pajak menjadi Rp 5,8 miliar dari Rp 7 miliar. Pelaku pun meminta uang Rp 500 juta dengan menghubungi SYP.

Salah satu oknum pegawai pajak itu kemudian meminta SYP datang ke Kantor UPPD Cilandak, Jakarta Selatan. (Baca: Polisi: Tiga Pegawai Pajak DKI Lakukan Pungli)

"Wajib pajak menemui tersangka dan menyerahkan uang Rp 20 juta. Sedangkan tersangka memberikan tiga lembar dokumen hasil nilai pajak sementara," sambung Mujiyono.

Kemudian pada November 2015, tersangka kembali menghubungi SYP dan meminta uang Rp 80 juta.

Tersangka dan SYP sepakat dan bertemu pada Jumat 11 Desember 2015. Dalam pertemuan itu, SYP memberikan uang Rp 40 juta kepada tersangka RD di Kembangan, Jakarta Barat. (Baca: Ini Modus Korupsi Pegawai Pajak yang Ditahan Polisi)

Polisi kemudian menangkap RD saat transaksi itu berlangsung. Polisi juga mengamankan dua tersangka lainnya, yakni SAD dan RM ketika keduanya dalam perjalanan menyusul RD ke Kembangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com