Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kasus Kejahatan pada 2015, Mulai dari Pembunuhan Sadis hingga Prostitusi

Kompas.com - 24/12/2015, 09:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


3. Pembunuhan Hayriantira

Hayriantira, mantan asisten presiden direktur salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, tewas dibunuh rekan kerjanya, Andi Wahyudi, pada Jumat, 10 Oktober 2014. Namun, pembunuhan tersebut baru terungkap 10 bulan kemudian.

Hayriantira dibunuh di kamar Nomor 5, Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Andi membunuhnya dengan membekap menggunakan bantal hingga Hayriantira tewas.

Setelah itu, Hayriantira dibawa ke kolam pemandian air panas di dalam kamar dan tubuhnya dimasukkan ke dalam kolam tersebut.

Andi membunuh Hayriantira lantaran diejek sebagai penyuka sesama jenis. Andi mengaku bahwa saat itu Hayriantira terus mengajaknya berhubungan badan, tetapi Andi menolak karena letih setelah perjalanan dari Jakarta ke Garut selama enam jam lebih.

Pembunuhan terhadap Hayriantira baru terungkap pada Agustus 2015 silam. Perilaku Andi terungkap setelah keluarga menyelidiki mobil Hayriantira yang hilang ternyata ada pada Andi.

Andi juga diketahui mengambil mobil Hayriantira dan memalsukan identitas tersebut. Kemudian, Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menelusuri Andi hingga akhirnya ia mengaku membunuh Hayriantira.

4. Pembunuhan anak dalam kardus

Pembunuhan PNF (9), anak perempuan yang ditemukan tewas dalam kardus di Jalan Sadar, Kalideres, Jakarta Barat, terjadi pada Jumat (2/10/2015). PNF dibunuh oleh tetangganya sendiri, Agus, saat PNF baru pulang sekolah.

Agus membunuh dengan menjerat leher PNF hingga tewas. Bukan hanya membunuh, Agus bahkan sempat melakukan kekerasan seksual terhadap PNF di dalam bedengnya.

Usai melakukan pembunuhan, Agus kemudian memasukkan mayat PNF ke dalam kardus dalam kondisi telanjang. Selain itu, tangan dan kaki PNF terikat dengan mulut tersumpal.

Agus diketahui sebagai tersangka pembunuhan PNF setelah jajaran Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengidentifikasi sisa sperma di organ vital PNF yang ternnyata milik Agus. Selain itu, Agus pun mengakui telah membunuh PNF.

Belakangan, Agus diketahui memiliki kelainan seksual berupa paedofil. Ia mengincar anak-anak untuk memuaskan hasrat seksualnya.

5. Pembunuhan ibu dan anak di Cakung

Ibu dan anak, Dayu Priambarita (45) dan Yuel Immanuel (5), dibunuh di rumahnya di Perumahan Aneka Elok, Cakung, Jakarta Timur, 8 Oktober 2015. Pembunuhnya ternyata tetangganya, Heri.

Heri berniat mencuri di rumah Dayu karena saat itu pintu rumah terbuka. Saat masuk ke dalam rumah, Heri dipergoki oleh Dayu. Sontak Dayu berteriak "maling".

Heri ketakutan dan akhirnya mengejar Dayu ke dalam kamar. Dayu tewas ditusuk oleh Heri. Naas, saat itu Yuel juga berada di lokasi dan jadi korban pembunuhan Heri.

Heri ditangkap Subdit Resmbob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (15/10/2015). Pembunuhan itu terungkap berkat ponsel milik Dayu dan sejumlah bukti lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com