JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan segera memanggil Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi.
Pasalnya, hingga kini BUMD yang bergerak di bidang infrastruktur dan properti tersebut belum juga terlihat membangun Light Rail Transit (LRT). LRT dibutuhkan untuk menunjang penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Makanya saya mau panggil Dirut PT Jakpro, meragukan memang itu mereka," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (28/12/2015).
Basuki mengatakan, seharusnya PT Jakpro tak lagi menemui masalah ketika membangun LRT. Pasalnya, PT Pembangunan Jaya telah melakukan kajian studi trase. Kajian tersebut juga telah diserahkan kepada PT Jakpro.
"Memang Jakpro ini membingungkan. Harusnya kan mereka bisa pakai trase dari Jaya. Jakpro aneh-aneh juga nih," kata Basuki.
Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Sutanto Soehodho mengaku pesimis LRT terealisasi pada Januari 2016. Pasalnya, lanjut dia, hingga kini PT Jakpro masih mengkaji basic design (desain awal).
"Kemungkinan besar pembangunan baru bisa terlaksana Maret tahun depan," kata Sutanto.
Ada pun dua koridor yang disiapkan untuk Asian Games 2018 adalah koridor I Bandara Soekarno Hatta-Kemayoran dan koridor VII Kelapa Gading-Kebayoran Lama. Mengacu pada desain yang ditawarkan PT Pembangunan Jaya, jalur LRT koridor I memiliki panjang lintasan 21,6 km.
Kemudian panjang lintasan koridor VII mencapai 30,5 km. Nilai proyek pembangunan kereta LRT mencapai 5 miliar dollar Amerika atau sekitar Rp 6,5 triliun.
Nilai tersebut dibutuhkan untuk membangun 115,7 km jalur kereta di tujuh koridor termasuk pengadaan rolling stock dan signaling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.