Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta "Chiropractor" yang Tangani Siska Ditindak di AS jika Gagal Dibawa ke Indonesia

Kompas.com - 12/01/2016, 18:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi tetap berupaya membawa dr Randall Cafferty, terapis Chiropractic First yang menangani Allya Siska Nadya (32), dari Amerika Serikat ke Indonesia.

Saat ini, Randall diduga berada di Amerika Serikat. (Baca: "Chiropractor" yang Tangani Siska Diduga Kabur ke Amerika Serikat)

Meskipun demikian, polisi menyiapkan upaya lain jika Randall tidak berhasil dibawa dari AS ke Indonesia.

Polisi akan meminta agar Randall diproses secara hukum di AS. "Kami akan minta otoritas Amerika untuk diekstradisi. Kalau ini sulit, kami minta upaya penegakan hukum di Amerika," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, di Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Menurut Krishna, polisi sudah berkoordinasi dengan FBI terkait proses hukum Randall.

"Kami sudah koordinasi dengan FBI, dan besok akan koordinasi lagi. Kami konstruksi pelanggarannya yang kami dapat di sini pasalnya," ujar dia.

Polisi juga berkoordinasi dengan imigrasi terkait keberadaan Randall. (Baca: Pasal Ini Disiapkan Polisi untuk Menjerat "Chiropractor" yang Tangani Siska)

Krishna juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan pasal terkait dugaan pelanggaran izin yang mungkin dilakukan dr Randall.

"Kami merujuk langkah yuridis ke Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Bunyi pasalnya, setiap orang yang bukan tenaga kesehatan membuka praktik seolah-olah sebagai tenaga kesehatan yang telah memiliki izin sebagaimana Pasal 64 dipidana paling lama penjara lima tahun. Itu Pasal 83," kata Krishna.

Adapun Siska meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah menjalani terapi di klinik Chiropractic First di kawasan Pondok Indah. (Baca: Ini Kronologi dari Klinik Chiropractic First Saat Menangani Siska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com