Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negeri Timur Tengah di Gunung Hijau

Kompas.com - 13/01/2016, 16:33 WIB

Perputaran uang secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar per hari, yang 70 persen di antaranya hanya berputar di Warung Kaleng.

Di sisi lain, kunjungan wisatawan Timur Tengah ini tak melulu berdampak secara ekonomi, tetapi juga memengaruhi aspek sosial dan kebiasaan masyarakat.

Dudung Djaenudin, Kepala Desa Sukanagalih, Pacet, Cianjur, menyebutkan, kedatangan wisatawan Timur Tengah ini berdampak positif secara ekonomi, tetapi juga memiliki dampak negatif secara sosial, seperti prostitusi dan kawin kontrak (mut’ah).

”Kalau mereka (wisatawan Timur Tengah) sering kami razia terkait perempuan (pekerja seks), warga di sini juga yang protes karena turis jadi sepi,” ujar Dudung.

Hal senada disampaikan Bayu Ramawanto, Camat Cisarua, yang menyatakan, kedatangan turis Timur Tengah ibarat dua sisi mata uang.

Disinggung soal bangunan usaha bernuansa Timur Tengah yang bermunculan, Bayu berpendapat, hal itu perlu disikapi lebih tegas.

Ia membenarkan bahwa sebagian bangunan usaha itu ”dikuasai” warga Timur Tengah melalui kerja sama dengan warga lokal.

Selain itu, menurut dia, bangunan yang hampir semuanya beraksara Arab seharusnya juga mencantumkan tulisan Latin berbahasa Indonesia.

Namun, urusan ini memerlukan kekuatan politik dari bupati, gubernur, dan bahkan pejabat tinggi negara karena terkait dengan kedaulatan bahasa.

Kegelisahan Bayu beralasan karena hanya beberapa tempat usaha yang menyisakan ciri Sunda atau Indonesia.

Tak hanya rumah makan atau tempat pangkas rambut, spanduk pengumuman vila dijual pun kini terpampang dalam aksara Arab.

Gambaran nyata bahwa bahasa Indonesia sebagai salah satu penanda budaya perlahan terkikis....

(Ambrosius Harto dan Harry Susilo)

------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi 13 Januari 2016, di halaman 1 dengan judul "Negeri Timur Tengah di Gunung Hijau".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com