Dia masih mengecam tindakan para teroris yang telah merenggut nyawa kakaknya.
"Di dunia, teroris membunuh orang. Nanti lihat azab di akhirat,” katanya saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Citayam, Bogor, Senin (18/1/2016).
Eva mengaku masih sangat terpukul setelah kakaknya tewas. Rais merupakan tulang punggung keluarga.
Selain membiayai istri dan dua anaknya, almarhum juga membiayai sekolah adiknya semenjak ayahnya meninggal.
"Bang Rais itu tulang punggung keluarga. Dia yang biayain Eva sekolah setelah ayah meninggal," ujar Eva sambil berisak tangis.
Ibunda Rais, Neneng (60), menambahkan, pihak keluarga sudah ikhlas atas kepergian almarhum.
Namun, dia mengecam tindakan teroris yang telah membunuh orang yang tidak bersalah.
"Kita ikhlasin aja. Mungkin emang takdirnya begini dari Allah. Saya enggak bisa bales. Biar nanti Allah yang bales di akhirat," ujarnya.
Rais dirawat di RS Abdi Waluyo sejak Kamis (14/1/2016). Dia korban aksi terorisme yang terjadi di kawasan dekat Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Office boy Bank Bangkok itu meninggal di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016) pukul 21.30. Saat kejadian, teroris menembak kepalanya.