Kandungan racun di dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Kafe Olivier, Grand Indonesia, telah diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan Pusat Laboratorarium Forensik Mabes Polri
"Saat ini sudah dipastikan bahwa zat itu kandungannya adalah sianida," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Pusat Laboratorarium Forensik Mabes Polri menemukan racun sianida pada hasil uji sampel es kopi Vietnam Mirna yang dipesan oleh teman Mirna, Jessica.
Selain di dalam kopi, sianida juga ditemukan pula di dalam sampel lambung yang dikirim ke Puslabfor.
Kapuslabfor Brigadir Jenderal Alex Mandalikan menyebut konsentrasi sianida yang ditemukan tergolong tinggi. Sekitar 15 gram per liter.
Jenderal bintang satu ini mencontohkan, untuk mematikan orang dengan berat badan 60 kilogram, hanya butuh 90 miligram sianida. Namun, sianida yang ditemukan di lambung Mirna mencapai sekitar 15 gram.
Kepala Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes (Pol) Anton Castelani menyebutkan, secangkir kopi mengandung sianida yang diminum Mirna memiliki efek membunuh yang luar biasa.
"Secangkir kopi Mirna dapat mengakibatkan kematian 20 sampai 25 orang," kata Anton.
Anton menjelaskan, sianida adalah senyawa kimia berbentuk gas, kristal, serbuk, atau cair yang dapat mengakibatkan kematian dengan menghambat pengambilan oksigen oleh jaringan sehingga menyebabkan asfiksia atau kekurangan oksigen.
Dalam bentuk hidrogen (gas), sianida dapat mengakibatkan kematian pada jumlah 50 sampai 100 miligram.
Sementara itu, dalam bentuk serbuk, sianida dapat mengakibatkan kematian pada jumlah 150 sampai 200 miligram.
"Senyawa ini digunakan sehari-hari untuk fumigasi dan industri logam," ujar Anton.
Anton menjelaskan, sianida yang biasa digunakan sehari-hari untuk industri logam, ketika masuk ke dalam tubuh, mengakibatkan gangguan pada penyerapan oksigen oleh sel tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dalam tahap awal ini, orang yang tubuhnya kemasukan sianida akan kekurangan oksigen. Korban akan merasa pusing, pandangan gelap, bahkan sampai kehilangan kesadaran.
"Ketika senyawa sianida sudah mulai melumpuhkan organ vital (pernapasan, jantung, dan otak), maka akan timbul gangguan lain, yakni kejang, gagal napas, dan gagal jantung," kata Anton.
Oleh sebab itu, orang yang tubuhnya kemasukan sianida harus diberi pertolongan pertama dalam hitungan detik.
Pertolongan itu misalnya dengan merangsang orang tersebut untuk muntah, meminumkan air sebanyak-banyaknya, atau memberikan amyl nitrit (obat untuk mengobati keracunan sianida) untuk dihirup.
Pada saat Mirna kejang-kejang setelah meminum kopi Vietnam tersebut, tak ada yang mengetahui dia telah diracun. Ketika busa keluar dari mulutnya, busa tersebut langsung dilap oleh salah satu pelayan kafe tersebut.
Tidak ada tindakan seperti yang disebut di atas hingga Mirna menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanannya menuju RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
Kini, polisi sedang mencari tahu bagaimana sianida tersebut bisa masuk dalam kopi yang diminum Mirna.
Sebab, dari perbandingan kopi milik kafe dan kopi yang diminum Mirna, sianida hanya ada dalam kopi pesanan Jessica itu.