Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Masa Depan Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 20/01/2016, 10:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu satu tahun ke depan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, akan mengalami perubahan signifikan di berbagai bidang.

Mulai dari desain kawasan bandara hingga fasilitas di dalamnya akan diubah dengan bentuk yang tidak kalah bagus dari bandara internasional lain di luar negeri.

Rencana memodifikasi kawasan Bandara Soekarno-Hatta tertuang dalam proyek Grand Design Bandara Soekarno-Hatta yang sudah dicanangkan sejak lama.

Salah satu bagian dari Grand Design adalah pemindahan patung Soekarno dan Mohammad Hatta dari akses masuk bandara via tol menuju bundaran Terminal 3 dan Terminal Kargo.

Pemindahan patung sudah dilakukan beberapa hari yang lalu dan kini masih dalam tahap pengerjaan untuk pemasangan di bundaran Terminal 3.

Nantinya, kedua patung berukuran 7 meter lebih itu akan diletakkan di atas pedestal atau pondasi setinggi tujuh meter juga, sehingga patung tersebut dapat dilihat dari seluruh area bandara.

Bagian Grand Design yang akan diselesaikan dalam waktu dekat adalah Terminal 3 Ultimate.

Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan, penyelesaian Terminal 3 Ultimate dilakukan secara bertahap.

Pada bulan Mei mendatang, bagian yang sudah bisa digunakan baru gedung utama (main building) dari Terminal 3 Ultimate.

"Setelah main building-nya, akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017, targetnya, keseluruhan Terminal 3 Ultimate sudah bisa dioperasikan," kata Yado kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2016).

Secara keseluruhan, Terminal 3 Ultimate memiliki ukuran 331 meter persegi. Adapun di landasan pacu atau runway Terminal 3 Ultimate, disiapkan untuk tempat parkir pesawat berbadan besar.

Ke depan, pesawat yang akan terbang dari Terminal 3 Ultimate adalah pesawat dari Garuda Indonesia dan maskapai aliansi dari Sky Team.

"Selain Garuda dan Sky Team, Terminal 3 Ultimate juga dipakai buat penerbangan internasional," tutur Yado.

Berbagai fasilitas baru akan disiapkan di Terminal 3 Ultimate. Di antaranya adalah dua jalur untuk pengantar dan penjemput penumpang seperti di Terminal 2, gedung parkir berkapasitas ribuan kendaraan, sarana transportasi antarterminal yang disebut people mover system, penanganan bagasi otomatis dengan baggage handling system, dan lainnya.

"Setelah Terminal 3 Ultimate beroperasi, target kami, akan ada 25 juta penumpang per tahun khusus di Terminal 3," ujar Yado.

Sementara Terminal 3 Ultimate benar-benar fresh from the oven, PT Angkasa Pura II akan mulai merevitalisasi bangunan dan segala aspek di Terminal 1 dan 2.

Pengerjaan revitalisasi terminal dilakukan secara bertahap tanpa mengganggu aktivitas penerbangan yang tetap dilangsungkan di sana.

Di luar soal terminal, kawasan bandara juga akan dipercantik dengan tanaman dan pohon besar yang ditanam sepanjang jalan-jalan utama.

Juga akan ditaruh sejumlah monumen yang akan menyambut penumpang dari akses masuk menuju ke dalam bandara.

Dengan sejumlah rencana perubahan tersebut, harapannya, jumlah penumpang pesawat yang selalu meningkat tiap tahunnya tetap bisa terlayani dengan baik melalui fasilitas yang sudah disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com