Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI AL Diduga Aniaya Dua Bocah SMP karena Minuman yang Mengenai Tembok Rumah

Kompas.com - 20/01/2016, 18:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Oknum TNI AL dari Satuan Marinir, Kopral SU alias H, diduga menganiaya dua bocah SMP berinisial S dan H.

Kedua bocah itu dianiaya karena teh yang mereka bawa terlempar dan mengenai tembok rumah Kopral SU. (Baca: Dituduh Curi Burung, Bocah Kelas VI SD Diduga Dipukuli Oknum TNI AL)

Akibatnya, dua bocah itu babak belur, bahkan sempat dihakimi massa. Peristiwa ini terjadi di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pada 13 Desember 2015.

Saat itu, S dan H bersama temannya, R, sedang berboncengan bertiga dalam satu sepeda motor. Posisinya, R mengemudikan motor, S di tengah, dan H paling belakang sambil membawa teh.

Saat itu, mereka hendak mengantarkan R pulang dari rumah S. Motor yang mereka tumpangi kemudian melintas di Jalan Noble, Perumahan Graha, Cibinong.

Korban H (13) mengatakan, saat itu kondisi jalan yang kurang bagus membuat R mengemudi dengan tidak stabil. Minuman yang dipegang H lantas terlempar dan mengenai tembok rumah Kopral SU.

"Bawa motornya begini, belok-belok, sambil nyari jalan yang bagus. Enggak tahunya, nginjek lubang, terus minuman teh yang saya pegang terlempar kena tembok Bapak itu (oknum)," kata H, saat berbicara di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, di Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

Saat itu, tembok rumah Kopral SU sedang direnovasi. Air minuman yang terlempar itu mengenai tukang bangunan rumah SU.

Tak lama kemudian, SU keluar dari rumah dan meneriaki tiga bocah yang tetap melaju dengan motornya itu.

"Bapak itu keluar dan teriak maling," ujar H. Akibat teriakan SU, warga pun berdatangan.

Warga tampak mengejar motor yang ditumpangi tiga bocah tersebut.

Ketiganya pun panik sampai akhirnya dihentikan oleh warga yang mengejar di perempatan Pemda Cibinong, depan kantor PDAM.

Setelah itu, menurut H, Kopral SU memukuli mereka. H mengaku dianiaya Kopral SU bersama dengan S di lahan kosong.

"Pada saat itu yang mukul Pak H (SU) sendiri. Saya berusaha jelasin, tetapi saya tetap dipukulin, terus saya bangun, tetapi dipukulin lagi. Terus saya dibawa lagi ke samping rumahnya yang ada tanah kosong. Massa (warga) yang enggak tahu ceritanya jadi ikut-ikutan mukul," ujar H.

Sementara itu, R, teman kedua korban yang membawa motor, berhasil menyelamatkan diri dan mengadu kepada orangtua S, Wintarsih (46).

Menurut H, di lahan itu, ia dan S kembali dipukuli. Bahkan, baju yang dipakai S dibuka dan dipakai untuk mengikat S di pohon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com