Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI AL Diduga Aniaya Dua Bocah SMP karena Minuman yang Mengenai Tembok Rumah

Kompas.com - 20/01/2016, 18:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Selain itu, kata H, oknum Marinir asal Cilandak itu mengambil kalung rantai baja putih yang dipakai S dan digunakan untuk mencambuki badan S.

S bahkan sempat diinjak pundaknya dan diteriaki "bakar".

Selanjutnya, R yang sempat menyelamatkan diri tersebut datang ke lokasi penganiayaan kawannya itu bersama dengan ibu S dan Binmas lingkungan setempat.

Binmas lingkungan setempat kemudian meredakan situasi. Akibat kejadian itu, H dan S mengalami luka-luka di bagian muka, bahu, dan perut.

Namun, kedua korban belum sempat diperiksa organ bagian dalamnya. Joni (48), ayah H, mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Bojong Gede tanggal 18 Desember 2015.

Namun, laporan ini ditolak. Polisi lantas menyarankan keluarga korban untuk melaporkan kasus ini ke pihak Polisi Militer TNI.

Keluarga sempat membawa masalah ini ke Garnisun, tetapi diarahkan ke Polisi Militer TNI AL.

Para keluarga korban sempat bolak-balik ke Polisi Militer TNI AL, sebelum akhirnya laporan itu diterima.

Pengacara LBH Jakarta yang mendampingi dua korban ini, Arif Maulana, mengatakan, kasus ini mengingatkan akan kekerasan yang dilakukan oknum Marinir terhadap dua bocah, yakni T dan M, yang terjadi awal tahun ini.

Dua bocah yang dituduh mencuri burung itu juga dianiaya oleh oknum Marinir. Arif menyayangkan tindakan oknum tersebut. (Baca: Tempat Tinggal Bocah T Disebut Sering Diamati Orang Tak Dikenal)

"LBH Jakarta berduka atas kejadian yang diduga dilakukan oknum anggota TNI dengan melakukan kekerasan terhadap anak-anak yang rentan," ujar Arif.

Pengacara LBH Jakarta yang juga mendampingi korban dalam kasus ini, Bunga Siagian, mendesak agar keadilan ditegakan dan pelaku segera diadili.

"Meminta kepada Panglima TNI, pimpinan TNI AL, POM AL, untuk mengawal proses penegakan hukum pada pelaku," ujar Bunga.

Keluarga kedua korban juga sudah melaporkan kejadian ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas HAM, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Bunga berharap pemerintah bisa menjamin perlindungan bagi korban. (Baca: Bocah yang Dipukul Oknum TNI AL Dipindahkan ke Rumah Aman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com