Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meminta Masyarakat Mengawasi Jajanan Anak "Kotak Kado" Berwadah Mirip Kondom

Kompas.com - 25/01/2016, 06:22 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua perlu berpesan kepada anaknya agar berpikir dua kali saat akan membeli jajanan di sekolahnya.

Selain ancaman jajanan yang tidak sehat, baru-baru ini juga ada jajanan "Kotak Kado" yang isinya terdapat benda yang mirip dengan alat kontrasepsi atau kondom.

Jajanan "Kotak Kado" dikemas dalam sebuah kardus kotak bergambar tokoh kartun anak-anak, seperti karakter di film Angry Birds, Frozen, dan gambar lain yang umumnya dikenal oleh anak-anak saat ini.

Di dalam kardus tersebut juga ada susu cair yang dikemas di dalam plastik bertuliskan Susu Mas Moccacino.

Cara mengonsumsinya adalah dengan memasukkan susu di kemasan plastik ke dalam wadah mirip kondom, lalu diminum layaknya minum susu dengan dot.

Jajanan "Kotak Kado" itu diketahui beredar di sebuah SD daerah Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, beberapa waktu yang lalu.

Menurut Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Haryekti Rina Wulandari, jajanan "Kotak Kado" tidak dijual di kantin sekolah, melainkan dijajakan di sekitar sekolah.

Rina masih merahasiakan di dekat sekolah mana jajanan "Kotak Kado" diperdagangkan.

Adapun temuan jajanan tersebut diakui Rina sebagai hal yang mengejutkan, karena dia kebetulan menemukannya saat berkunjung ke sekolah yang dimaksud.

Informasi mengenai jajanan "Kotak Kado" sudah menyebar di sosial media hingga mendapat tanggapan dari Kementerian Perindustrian.

Pihak Kemenperin berjanji akan menelusuri jajanan "Kotak Kado" yang awalnya beredar di daerah Bekasi. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan jika benar menemukan jajanan seperti itu.

Terlepas dari hal di atas, pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku sudah berkomunikasi dengan Polsek Bekasi Selatan soal jajanan "Kotak Kado" itu.

KPAI juga menyebut sudah menyita beberapa jajanan "Kotak Kado" dan melaporkannya langsung ke pihak kepolisian.

"KPAI sudah menyita serta melaporkan ke Polsek Bekasi Selatan dan BPOM. Nanti kami akan sidak dan meminta laporan dari Polsek Bekasi Selatan," kata Kepala Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2016) malam.

Dalam waktu dekat, KPAI bersama BPOM dan pihak terkait juga akan mengecek jajanan anak di semua wilayah Jabodetabek.

Hal itu dilakukan untuk mencegah peredaran jajanan anak seperti "Kotak Kado" yang dianggap meresahkan orangtua.

"Rencananya kami akan ngecek (jajanan anak) ke Jakarta dan sekitarnya," kata Erlinda.

Kompas TV Ini Jajanan Balon yang Mirip Kondom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com