Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Temu Atasi Polemik "Normalisasi"

Kompas.com - 25/01/2016, 15:03 WIB
Basuki menegaskan, pada 2016 ini ada waktu hingga menjelang akhir tahun untuk mengerjakan program penanggulangan banjir.

"Ini karena dari BMKG curah hujan tahun ini katanya tidak terlalu tinggi. Namun, di tahun depan, bisa terjadi cuaca ekstrem. Menghadapi itu, kami coba siapkan sebaik mungkin. Bukan masalah di tahun 2017 ada pilkada lagi," katanya.

Karena itu, ia tegaskan, program normalisasi terus berjalan, baik untuk sungai, situ, waduk, saluran, maupun semua infrastruktur terkait. Partisipasi dan aspirasi warga ataupun kalangan aktivis akan ditampung juga dilaksanakan, asalkan realistis serta bisa cepat dilakukan.

Mudjiadi menegaskan, program normalisasi sungai saat ini dikejar lebih ke sisi produktifnya. Tinggi turap, lebar kali, dan pengerukan diperhitungkan benar sesuai kalkulasi luapan ekstrem sungai di target proyek.

Kini, kata Mudjiadi, memang dicoba mengembalikan ke ukuran awal. Namun, dengan tingkat kepadatan hunian di bantaran, itu tidak bisa maksimal dilakukan.

Lebar sungai akan dimaksimalkan sebanyak lahan bantaran yang bisa dibebaskan. Sungai terpaksa diturap tegak lurus karena jika dibuat miring menyerupai aslinya tidak ada lagi lahan tersedia.

Entah berapa bangunan, hunian, kampung, dan infrastruktur seperti jalan yang harus dibebaskan.

"Walaupun jauh dari ideal, kami harapkan nanti air kali bisa lebih bagus sehingga bisa dijadikan air baku. Selanjutnya, baru menuju sungai bersih. Sampah dibersihkan dari kali. Ini tentu dengan bantuan masyarakat dan komunitas-komunitas," tambah Mudjiadi.

Untuk saat ini, Kementerian PUPR menegaskan, normalisasi di kawasan kota pendekatannya teknik sipil, di daerah rural area baru ekohidrolik.

Namun, di beberapa tempat di kota akan dibuat sungai alami. Saat ini disediakan 10 titik untuk ruang hijau terbuka di mana penerapan ekohidrolik diberlakukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com