Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dian, Pelaku Bom di Pos Polisi Sarinah Dikenal sebagai Orang Pendiam

Kompas.com - 28/01/2016, 17:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dian Juni Kurniadi (25) menjadi salah satu pembawa bom yang meledakkan diri di pos polisi Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Dian menjadi salah satu pelaku dalam aksi teror bersama tiga temannya di Thamrin. Ayah Dian, Sutopo (63), bersama seorang kakak ipar Dian, menjemput langsung jenazah di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (28/1/2016).

Sutopo bercerita, anak ke tiga dari empat bersaudara itu sebenarnya adalah seorang pendiam.

"Anaknya sebenarnya pendiam. Kalau bicara pun, hanya satu dua kata saja," kata Sutopo, bercerita, Kamis sore.

Sutopo menyebut, tak banyak tahu dengan aktivitas putranya. Maklum, sejak 2009, Dian merantau ke Kalimantan. Sutopo hanya tahu putranya itu menjadi mekanik di sebuah perusahaan.

Hubungan komunikasi ayah dan anak ini lebih banyak dilakukan melalui sambungan telepon. Menurut Sutopo, sejak tahun 2009 itu Dian baru pulang dua kali ke rumahnya di Tegal. Terakhir Desember 2015, adalah kali kedua Dian pulang.

Tak ada sifat dan perubahan yang dilihat Sutopo pada anaknya, atau hal aneh lainnya. "Biasa saja seperti anak muda lainnya," ujar Sutopo.

Namun, Dian menurutnya adalah sosok yang baik bagi tetangga, khususnya orangtua. Selama bekerja di Kalimantan, Dian tetap mengirim uang baginya.

"Masih kirim uang kadang Rp 500.000, kadang Rp 700.000. Enggak nentu. Namanya juga buruh ya," ujar Sutopo.

Sutopo melanjutkan, dirinya tak mengenal tiga pelaku lain yang melakukan serangan teror bersama anaknya. Bahkan, ia amat syok setelah mengetahu aksi yang dilakukan salah satu anaknya itu.

"Saya sampai kaget, kenapa bisa begitu," katanya.

Menurut informasi, jenazah Dian, pelaku serangan teror Thamrin adalah yang terakhir akan dipulangkan dari RS Polri, Jakarta Timur. Namun, kabarnya jenazah akan dipulangkan Jumat (29/1/2016) dini hari nanti antara pukul 01.00-02.00. Alasannya mengenai pemakaman di Tegal.

Sementara itu, jenazah Afif alias Sunakim dan M Ali sudah dijemput keluarga untuk dimakamkan. Subuh tadi, sekitar pukul 05.30, jenazah Ahmad Muhazam, pelaku lain yang meledakan diri di Starbucks, sudah dibawa pulang lebih dulu.

Seperti diberitakan, Dian menyerang pos polisi yang ada di dekat Gedung Sarinah. Dengan sepeda motor, Dian membawa bom tabung. Bom itu meledak di pos.

Menurut polisi, bom itu memakai saklar yang dihidupkan. Dian Juni Kurniadi tewas dalam ledakan itu. Namun, polisi menganggap, ledakan itu bukan bom bunuh diri.

Aksi Dian menewaskan dua warga sipil, yakni Sugito (43) dan Rico Hermawan (22). Aksi tersebut juga melukai sepupu Rico, Anggun Kartikasari dan seorang polisi di pos tersebut, Ajun Inspektur Satu Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com