Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli UPS, Komisi E DPRD Dapat Anggaran Rp 154 Miliar dari Komisi C dan D

Kompas.com - 29/01/2016, 00:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009, Muhammad Firmansyah, menyebut, pengadaan uninterruptible power supply (UPS) 2014 awalnya hanya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah menengah di Jakarta Barat.

Namun, kata dia, ada pengalihan dana anggaran dari komisi lain agar UPS juga bisa diberikan kepada sekolah-sekolah menengah di wilayah lain.

Menurut Firmansyah, total pengalihan dana anggaran dari komisi lain mencapai sekitar Rp 154 miliar. Jumlah tersebut terdiri atas Rp 64 miliar dari Komisi C dan Rp 80 miliar dari Komisi D. (Baca: Di Sidang UPS, Ferrial Sofyan Banyak Jawab Tidak Tahu dan Lupa)

"Ditransfer dari komisi lain untuk sinkronisasi," kata dia saat menjadi saksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014 dengan terdakwa Alex Usman, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Firmansyah mengaku tidak tahu alasan ketika UPS pada akhirnya masuk dalam penganggaran. Menurut dia, tugas seorang ketua adalah mengakomodasi usulan yang masuk dari para anggota Dewan.

"Saya hanya menerima pagunya. Kalau cocok, saya input. Saya tidak meneliti lagi layak atau tidak," ujar Firmansyah.

Sebagai informasi, UPS yang dibeli pada 2014 diketahui ditujukan untuk sekolah-sekolah menengah yang berada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. (Baca: Di Depan Hakim, Lulung Sebut Dirinya Tidak Kenal Alex Usman)

Adanya usulan pengadan UPS berasal dari Alex Usman yang saat itu menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

Ia diketahui mengajukan usulannya kepada salah seorang anggota Komisi E, Fahmi Zulfikar. Oleh Fahmi, usulan dari Alex kemudian dibahas di tingkat komisi. (Baca: Hakim Tegur Pendukung Lulung yang Tepuk Tangan di Ruang Sidang)

Komisi E diketahui mengadakan rapat pada 23 dan 24 Juli. Setelah itu, pada 25 Juli, Firmansyah menyampaikan laporan kepada Ketua DPRD saat itu, Ferrial Sofyan, mengenai hasil rapat yang dilaksanakan di Komisi E pada 23 dan 24 Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com