Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Kalijodo, Berikutnya Berlan...

Kompas.com - 18/02/2016, 06:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan lokasi prostitusi ilegal Kalijodo di Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi sorotan karena akan ditertibkan dan dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau.

Terkait rencana penertiban, kawasan Berlan di Jakarta Timur juga kini akan menjadi sasaran berikutnya. Meski sama-sama akan ditertibkan karena dua-duanya sebenarnya merupakan RTH, kedua daerah itu mempunyai persoalan yang berbeda.

Problematik Kalijodo adalah praktik prostitusi, judi, minuman keras, dan kekerasan. Sementara Berlan masalahnya yaitu narkoba.

Untuk menertibkan dua wilayah itu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kalijodo misalnya, di sana ada kelompok berkuasa yang membentengi lokasi hitam tersebut.

Cerita soal aparat yang dilawan sudah banyak yang tahu. Polisi pernah terluka bahkan tewas saat berurusan dengan Kalijodo.

Ada pula kasus mantan Kapolsek Penjaringan, Krishna Murti, yang pernah ditodong pistol di Kalijodo. Saat itu Krishna berpangkat komisaris polisi (kompol). Sekarang, ia sudah menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dengan pangkat komisaris besar (kombes).

Kesulitan untuk melakukan penertiban bertambah karena ada juga oknum yang kecipratan uang dari bisnis hiburan malam di sana. Maklum, perputaran uang di kawasan itu cukup tinggi, hingga miliaran rupiah.

Di kawasan Berlan, yang merupakan kompleks militer, mulanya menyangkut persoalan rumah dinas yang sudah tidak sesuai peruntukannya lagi. Namun, belakangan kasus narkoba di kompleks itu berembus kencang.

Yang teranyar kasus penyerangan polisi dalam penggerebekan narkoba di Jalan Slamet Riyadi, yang menempel dengan perbatasan kompleks Berlan.

Satu orang polisi dan seorang informan polisi tewas karena terdesak lalu melompat ke Sungai Ciliwung. Satu polisi lainnya terluka sabetan senjata tajam.

Para penyerang polisi itu datang dari arah kompleks Berlan dan menghilang lagi ke arah yang sama setelahnya. Kabarnya, 12 orang terlibat dalam penyerangan itu. Dua pentolannya tewas  ditembak, sedangkan lima orang lainnya diamankan. Sisa pelaku lainnya tak diketahui ke mana rimbanya.

Menyusul serangan itu, ratusan aparat gabungan polisi dan TNI merazia Berlan. Alhasil, senjata tajam, alat untuk memakai narkoba, dan sekitar 10 orang diamankan karena positif narkoba.

Kasus narkoba itu diyakini ada keterlibatan oknum aparat. Hal itu dikatakan oleh Ketua RW 03 Kompleks Berlan, Sumiati, Selasa (26/1/2016).

"Saya lagi kondisiin sama instansi terkait. Kita kerja sama untuk menangani orang-orang seperti itu. Yang pemasok-pemasok kayak gitu. Karena tidak menutup kemungkinan ada aparat yang membekingi," kata Sumiati.

Menanti sentuhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com