Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Panas Dingin Kalijodo" di Aiman Kompas TV Malam Ini

Kompas.com - 22/02/2016, 22:00 WIB

Seorang pengendara mobil mengalami kecelakaan dan menyebabkan 4 orang tewas pada 8 Februari 2016 lalu. Ia mengendarai mobil dalam keadaan mabuk minuman keras yang dikonsumsinya di tempat hiburan malam Kalijodo, Jakarta.

Kecelakaan ini membuat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama bereaksi. Kawasan Kalijodo yang merupakan tanah milik negara akan dibersihkan dan dijadikan ruang terbuka hijau.

Berawal dari tempat kumpul muda-mudi Jakarta, pada tahun 1970-an, Kalijodo menjelma menjadi lokalisasi prostitusi.

Kalijodo kemudian menjadi kerajaan prostitusi yang berbaur dengan warga sekitar.

Ribuan orang menggantungkan penghidupan di kawasan ini. Mulai dari warung kopi, penyedia kos-kosan, hingga kafe.

Seorang penjaga kafe membawa Aiman Witjaksono, jurnalis senior Kompas TV, mengunjungi kafe dan kamar-kamar yang biasa digunakan untuk memberi layanan hiburan dan cinta sesaat.

Seperti apa kondisinya setelah hiruk-pikuk penggusuran? Benarkah ada bisnis lain di Kalijodo yang beromset lebih besar dari prostitusi?

Dinas Sosial DKI Jakarta menyebut ada sebanyak 500 orang pekerja seks komersial yang dalam sehari masing-masing bisa melayani 5 sampai 10 pria hidung belang.

Dengan tarif Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per sekali kencan, betapa fantastisnya omset prostitusi Kalijodo.

Kepada Aiman, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti-yang juga penulis buku Geger Kalijodo menuturkan pengalamannya menertibkan perjudian dan kekerasan di Kalijodo.

Dengan perlawanan dari tokoh Kalijodo, Abdul Aziz, apa saja yang sudah disiapkan Krishna Murti untuk menertibkan penggusuran Kalijodo?

Saksikan Aiman episode Panas Dingin Kalijodo, Senin (22/2/2016) pukul 22.00 WIB di Kompas TV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com