Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Anggap Ridwan Kamil Temui Ahok untuk Memulai "Pertandingan" dengan Damai

Kompas.com - 29/02/2016, 07:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, mengapresiasi langkah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) yang menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Kamis (25/2/2016) lalu.

Pertemuan Basuki dengan Ridwan Kamil sempat menyinggung Pilkada DKI 2017. (Baca: "Kang Emil Enggak Cocok di Jakarta, kalau Diadu Masih Menang Pak Ahok").

"Saya senang saja dia datang dan memulai satu pertandingan dengan damai," kata Syarif, kepada Kompas.com, Senin (29/2/2016).

Bahkan, menurut Syarif, langkah yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut lebih maju daripada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebab seusai pertemuan, Emil berjanji akan bersaing secara sehat dengan calon lainnya jika dia maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Rencananya, keputusan untuk maju atau tidaknya Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta diumumkan pada Senin ini, pukul 09.00. (Baca: Ridwan Kamil Minta Pendapat Warga Facebook, Perlukah Dia Ikut Pilgub DKI?).

"Lebih dulu dia deklarasi pilkada damai ketimbang KPU, KPU baru deklarasi damai setelah pendaftaran. Ini Kang Emil sama Ahok sudah deklarasi kampanye damai duluan," kata Syarif.

Meski demikian, Syarif mengaku tidak sakit hati terhadap sikap Emil. Mengingat Emil tidak hadir dalam dua kali undangan penjaringan cagub dari Gerindra.

Ia justru datang ke Jakarta untuk ke Balai Kota bertemu Ahok. "Kan saya selalu bilang, acara penjaringan itu dia enggak harus datang. Nanti ada deadline dari kami, tanggal 20 April, dia harus datang (kalau jadi maju dalam Pilkada DKI 2017)," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com