Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Daftar Jadi Bakal Cagub DKI yang Diinginkan Rizieq Syihab

Kompas.com - 02/03/2016, 15:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah tokoh Muslim di Ibu Kota menginisiasi lahirnya konvensi untuk menjaring calon gubernur Muslim untuk Jakarta. Para tokoh Muslim ini telah membuka pendaftaran bagi calon pesertanya sejak 26 Februari-10 Maret 2016.

Kantor Sekretariat Forum Umat Islam di Jalan Kalibata Tengah No 3A, Jakarta Selatan, menjadi lokasi pusat pendaftaran calon gubernur Muslim untuk Jakarta, yang akan diseleksi sampai terpilih satu pasang cagub yang akan ikut meramaikan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Sekretaris Badan Pekerja Harian Kantor Sekretariat Forum Umat Islam Syafiq Alaidrus membenarkan bahwa tempat tersebut dipilih sebagai lokasi pusat pendaftaran cagub Muslim untuk Jakarta. Ternyata, sudah ada puluhan yang mendaftar jadi cagub.

"Yang daftar sudah puluhan, tapi yang berkasnya memenuhi seleksi ada empat orang," kata Syafiq kepada Kompas.com, di Kalibata Tengah, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2016).

Namun, Syafiq merahasiakan identitas empat calon yang berkasnya lolos tersebut. Di tempat ini, lanjut dia, para calon yang datang dan berniat mengikuti pendaftaran cagub mesti menyerahkan berkas.

"Mereka ke sini cuma serahkan berkas. Datang lalu pulang. Nanti kita yang follow up, kabari mereka," ujar Syafiq.

Ia membocorkan salah satu dari empat calon yang telah lolos berkas itu. Calon itu adalah orang biasa. Pihaknya tidak menargetkan calon harus dari kalangan mana, apakah akademisi, atau agamis.

"Kemarin ada dari kalangan biasa, dia punya semangat untuk Jakarta lebih baik," ujar Syafiq.

Namun, ada sejumlah syarat mendaftar calon gubernur Muslim untuk Jakarta ini. Salah satu syaratnya, kata Syafiq, yakni seorang Muslim yang mempunyai integritas.

"Syaratnya banyak, salah satunya Muslim yang berintegritas," kata dia.

Nama para calon yang lolos berkas akan diserahkan ke majelis tinggi. Memang, para tokoh Muslim yang menginisiasi lahirnya ide ini telah membentuk majelis tinggi, yang merupakan kumpulan ormas Islam.

"Nanti akan diserahkan ke majelis tinggi untuk dilakukan fit and proper test dan menandatangani kontrak politik dengan ulama-ulama yang ada di majelis tinggi," ujar Syafiq.

Di majelis tinggi ada dewan pemilih dan Badan Pekerja Harian. Seleksi berikutnya akan masuk ke tahap penjaringan cagub, meliputi rekam jejak dan komitmen.

Kemudian, dilakukan konvensi untuk uji kepatutan, musyawarah, dan penentuan. Akhirnya melahirkan satu pasang cagub dan cawagub definitif untuk bertarung pada Pilgub 2017.

Pihaknya juga sudah menyiapkan relawan untuk menggalang dukungan bagi cagub-cawagub yang dipilih dalam konvensi. Relawan ini mencapai puluhan ribu, yang bertugas untuk sosialisasi, pengumpulan KTP, penggalangan dukungan suara, dana, dan lainnya.

"Kita ada relawan medsos dan relawan lapangan. Kalau relawan medsos itu ada 25.000. Kalau lapangan, ya setiap simpatisan gerakan ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com