Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Mobil yang Jatuh dari Parkiran Detos Baru Keluar dari Tempat Karaoke

Kompas.com - 02/03/2016, 21:31 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Mobil Honda Jazz B 1485 EMH warna merah terjun bebas dari lantai parkiran P-5 pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos) di Jalan Margonda, Depok, ke lantai parkiran dasar P-1, Rabu (2/3/2016) dinihari sekira pukul 02.30,

Dua penumpang mobil, yaitu sepasang kekasih Dessy Khanti Hastuti (22) warga Ratujaya, Cipayung dan Mohamad Ubaidillah (27), warga Kampung Pasir Tengah, Pandeglang Banten, tewas seketika di lokasi kejadian.

Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono, menjelaskan dari dalam mobil pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya dua buah dompet berisi KTP milik korban, serta sebuah kondom bekas pakai.

"Semuanya serta mobil Honda Jazz yang rusak kita amankan sebagai barang bukti," kata Dwiyono.

Ia menuturkan dari keterangan para saksi serta olah tempat kejadian perkara diketahui bahwa sebelumnya kedua korban baru saja keluar dari Karaoke Venus.

"Sebab korban perempuan adalah pemandu lagu di karaoke itu," kata Dwiyono.

Di sana diketahui bahwa mereka bersama rekan-rekannya habis minum minuman beralkohol berupa bir. Satu pitcher bir diminum mereka beramai-ramai.

Dwiyono menjelaskan saat mobil terjun bebas diketahui bahwa mobil dikendarai oleh Dessy Khanti Hastuti (22) warga Ratujaya, Cipayung.

Sementara kekasihnya Mohamad Ubaidillah, warga Kampung Pasir Tengah, Pandeglang Banten, duduk disampingnya.

"Mobil dikemudikan oleh korban perempuan," kata Dwiyono.

Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dan otopsi untuk melihat sejauh mana minuman beralkohol itu mempengaruhi korban.

"Kita akan tahu sejauh mana pengaruh minuman alkohol itu setelah melihat hasil otopsi. Selain itu juga melihat apakah korban mengonsumsi narkoba atau tidak," kata Dwiyono, Rabu siang.

Menurutnya kasus ini masih didalami Satlantas Polresta Depok.

Kasat Lantas Polresta Depok Komisaris Sutomo menjelaskan, saat kejadian mobil hendak turun dari lokasi parkiran Detos di Lantai P-6.

"Mobil melaju di jalanan menurun arah keluar parkiran, dari timur ke barat," kata Sutomo, kepada Warta Kota, Rabu (2/3/2016) pagi.

Saat mobil baru sampai di lantai parkir P-5, kata Sutomo, pengemudi diduga kehliangan kendali.

"Sebab seharusnya pengemudi belok ke kanan, tetapi ini lurus dan menabrak pembatas gedung parkir. Lalu mobil jatuh ke bawah dari ketinggian 9,8 meter," kata Sutomo.

Akibatnya mobil terpelanting di samping gedung parkir dan kedua penumpang mobil tewas seketika di lokasi kejadian.

Kapolsek Beji, Komisaris Ni Gusti Ayu Supiati, menuturkan kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk divisum.

Mobil Honda Jazz yang mengalami rusak berat yakni ringsek di bagian depan hingga atas dan sampingnya dibawa ke Unit Laka Satlantas Polresta Depok.

Ayu menuturkan dari keterangan saksi diketahui mobil itu bukan milik Ubadillah atau Dessy. Mobil itu milik rekan korban yakni Hari Suci Ramadhani (25).

Hari bersama Ubaidillah dan Dessy baru saja pulang dari tempat karaoke di Detos. Lalu Ubadillah meminjam mobil Hari untuk mengantar Dessy, kekasihnya.

"Namun mobil dikemudikan oleh Dessy. Tapi saat di parkiran, kecelakaan itu terjadi. Di duga ini kelalaian korban karena kurang mahir mengendarai mobil," kata Ayu. (Budi Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com